Teuku Rifnu Wikana Kaget Kota Siantar Bak Rumah Hantu

Teuku Rifnu Wikana, aktor peran Tanah Air kaget saat menyaksikan kota kelahirannya, Pematangsiantar, tampak tak terurus fasilitas publiknya.
Teuku Rifnu Wikana saat berada di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Facebook Teuku Rifnu Wikana)

Pematangsiantar - Teuku Rifnu Wikana, aktor peran Tanah Air kaget saat menyaksikan kota kelahirannya, Pematangsiantar, Sumatera Utara, tampak tak terurus fasilitas publiknya.

Hal itu dia saksikan sendiri saat 28 Oktober 2020 lalu, pria yang ikut bermain dalam fim 'Laskar Pelangi' itu sejenak mengunjungi kotanya. Di mana dia dulu tumbuh besar hingga mengecap pendidikan.

Dia keliling ke sejumlah lokasi di Kota Toleransi itu. Rifnu memotret hingga merekam lewat video lalu mengunggahnya ke media sosial Facebook.

Dia misalnya menyoroti Gedung Juang 45 yang berada di depan Balaikota Jalan Merdeka, dan berseberangan dengan Lapangan Merdeka, gedungnya kusam hingga beberapa bagian ditumbuhi ilalang.

Lewat video singkat, Rifnu juga menyoroti gedung olahraga atau GOR di Jalan Merdeka yang dulu sering digunakan untuk pertandingan olahraga hingga konser musik.

Namun kini, menurut dia seperti rumah hantu. "Dulu tempat ini sering dibuat tempat fesitval, ada Ahmad Dhani, Rossa, sekarang macam rumah hantu ini," katanya.

GOR kebanggaan warga Kota Pematangsiantar yang berada di seberang jalan gedung Ramayana Plaza dan SMA Negeri 4 tersebut memang bagian depannya ditumbuhi ilalang, sementara gedungnya tampak kusam dan tak terurus.

GOR SiantarGedung Olahraga di Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar, kondisinya tak terurus. (Foto: Tagar/Facebook)

Rifnu kemudian menyoroti Pasar Horas atau beken disebut Pajak Horas.

"Pajak horas ini dari aku masih jd kangkung, bolum dimakan sama mamakku yg kemudian menjadi sperma dan jadilah awak, masih gini2 aja. To skrng makin ada kemajuan, dinding2 pajak ini udah makin rustic, vintage. Tirai bambu pun udah takoyak koyak. 18 tahun tak dikunjungi kok gini ya kota ini?" tulis Rifnu.

Tolonglah siapapun pejabat siantar yang membaca ini, kembalikanlah marwah kota ini

Dia juga memotret kondisi Lapangan Haji Adam Malik, yang merupakan inti Kota Pematangsiantar.

Pada beberapa sudutnya juga ditumbuhi ilalang, dan pelataran yang banyak terkelupas bagian permukaannya.

Rifnu menuliskan statusnya, bagaimana Kota Pematangsiantar bak rumah hantu. Dia berharap para pejabat di sana peduli dan mengembalikan marwah kota itu.

"Ini adalah “Sumpah Pemuda” Siantar! Cobaklah bayangkan ilalang duri yg harusnya tumbuh di pinggiran desa, dilombah2, skrng tumbuh disentral ibukota. Dibiarkan saja pulak. Kemanalah orang2 ini, palak awak. Begitupun gedung joeng, jalan-jalan bolong2, toilet pom bensin macam toilet SMA/Pajak jaman dulu. babak belur. Kabel listrik dijalanan carut marut macam benang kusut. Tolonglah siapapun pejabat siantar yang membaca ini, kembalikanlah marwah kota ini. Banyak heritage2 yg harusnya bisa jadi kebanggan serta kantong pariwisata kota ini. Kok malah macam rumah hantu awak liat. Aku mengekspose semua ini tak ada maksud apapun selain, karena aku anak kelahiran siantar yg ingin pulang “kerumah” tp terasa macam datang ke dunia lain. #kotaku #kehampaanku #selamatharisumpahpemuda," tulis Rifnu.

Lapangan Adam Malik SiantarSalah satu sudut Lapangan Haji Adam Malik, Kota Pematangsiantar, dipenuhi rumput dan ilalang, (Foto: Tagar/Facebook Rifnu)

Cukup banyak netizen yang memberi respons atas unggahan status Rifnu. Rata-rata mereka sepakat dengan unggahan Rifnu, betapa kota kelahiran Haji Adam Malik itu praktis tak terurus ruang publiknya.

Teuku Rifnu Wikana dikenal dengan perannya di sejumlah film, seperti 'Laskar Pelangi', 'Night Bus', dan sejumlah film lainnya. Pernah menerima Piala Citra untuk Pemeran Utama Pria Terbaik.

Rifnu sempat menjadi penyiar radio di Pematangsiantar, kemudian meniti karier seni peran dengan menjadi aktor teater.

Rifnu lahir pada 3 Agustus 1980 di Kota Pematangsiantar, buah pernikahan Cut Nur Asiah dan Teuku Syarifuddin. []

Berita terkait
Kaki Membusuk Karena Nikotin, Pria Siantar Terima Kursi Roda
E Manurung, 61 tahun, warga Pematangsiantar, menderita penyakit penyumbatan pembuluh darah akibat nikotin rokok.
Tim Hukum Paslon di Siantar Diminta Jangan Jadi Ahli Tafsir
Pilkada Kota Pematangsiantar diikuti satu pasangan calon. Pasangan Asner Silalahi - Susanti Dewayani berhadapan dengan kolom kosong.
Potensi Lahan Pungli dalam Ranperda Tantribum Pemko Siantar
ILAJ menemukan sejumlah kejanggalan dalam sejumlah pasal dalam Ranperda Trantibum yang mempidanakan warga. Hal itu berpotensi pungli.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.