Kaki Membusuk Karena Nikotin, Pria Siantar Terima Kursi Roda

E Manurung, 61 tahun, warga Pematangsiantar, menderita penyakit penyumbatan pembuluh darah akibat nikotin rokok.
E Manurung, 61 tahun, warga Kota Pematangsiantar, Sumut, kakinya diamputasi karena membusuk akibat penyumbatan pembuluh darah. (Foto: Tagar/Ist)

Pematangsiantar - E Manurung, 61 tahun, penduduk Jalan Sidikalang 27, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara pada Rabu, 28 Oktober 2020 siang, didatangi sebuah komunitas di rumahnya. 

Mereka datang membawa sebuah kursi roda dan spanduk. Setiba di rumah berdinding papan itu, mereka disambut Manurung dan istrinya S boru Marpaung, 53 tahun.

Kursi roda langsung diserahkan dan dipakai Manurung, yang memang kedua kakinya sudah diamputasi akibat sakit yang dia derita selama ini.

Istrinya, boru Marpaung mengatakan, penyakit suaminya menurut pihak kedokteran adalah penyumbatan pembuluh darah akibat nikotin rokok.

Penyakit itu semula menyerang bagian kaki kiri suaminya, yakni mengalami pembusukan. Hingga kemudian dokter menyarankan kaki diamputasi.

Namun setahun setelah kaki kiri membusuk dan diamputasi, kaki kanannya menyusul mengalami pembusukan hingga akhirnya juga diamputasi.

"Sampai hari ini masih menjalani pengobatan," kata boru Marpaung, sembari menyebut mereka selama ini mengandalkan BPJS Kesehatan.

Penyakit yang diderita Manurung mirip dengan apa yang disebut buerger disease atau dalam dunia medis disebut tromboangiitis obliterans.

Dikutip dari laman hellosehat.com, ini penyakit pembuluh darah (arteri dan vena) yang bersifat khusus menyerang pada anggota gerak dan jarang pada alat-alat dalam.

Kelainannya berupa peradangan dan penyumbatan oleh trombus pada daerah yang terkena, terutama pembuluh darah kecil dan sedang di kaki dan tangan.

Baksos 96 SiantarKetua Dewan Pengawas Baksos 96 Polman Siringo-ringo (kiri) saat bersama pengurus memberikan bantuan sosial berupa sembako di Kota Pematangsiantar. (Foto: Tagar/Facebook)

Penyumbatan dan peradangan yang terjadi menyebabkan bagian ujung-ujung anggota gerak kekurangan oksigen, mati, kemudian membusuk.

Kami berharap organisasi ini bisa menjadi garam dan terang, memberi manfaat buat masyarakat

Manurung, ayah tiga anak ini tentu senang dengan bantuan kursi roda yang langsung dia pakai. 

Kursi roda diberikan oleh alumni SMA Negeri 3 Kota Pematangsiantar angkatan 1996 yang menamakan diri Baksos 96.

"Sangat senang, kami berterima kasih," kata boru Marpaung, yang mengaku menerima informasi adanya bantuan ini dari tetangga dan tak lama kemudian mereka didatangi untuk mengkonfirmasi kebutuhan kursi roda.

"Kami memang melakukan verifikasi sebelum menyerahkan bantuan," kata William Tondang selaku Ketua Dewan Pengurus Baksos 96, Rabu, 28 Oktober 2020.

Menurut dia, selain kepada Manurung, bantuan lain juga diserahkan berupa kruk dan tongkat, baik di Kota Pematangsiantar hingga di Kota Tebing Tinggi.

Bantuan kata dia, on target. Artinya kepada orang yang membutuhkan. Kemudian jika sudah sempat menerima dari pihak lain meski sudah diverifikasi maka tidak akan diberikan lagi.

"Jadi bantuan sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Bukan karena keluarga alumni misalnya," kata dia.

Selain bantuan alat kesehatan, Baksos 96 ini juga menyerahkan bantuan sosial berupa sembako dan masker kepada hampir 250 orang selama masa pandemi, yakni sejak Juni 2020 lalu.

"Aksi sosial sebetulnya rutin kami lakukan sekali dalam dua tahun. Tapi karena pandemi, lebih kami giatkan lagi," kata William didampingi pengurus lainnya, seperti Sekretaris Veriati Sinaga, dan Bendahara Aster Siahaan.

Untuk sumber dana kegiatan sosial, kata dia, dari para alumni dan juga donatur.

Ketua Dewan Pengawas Baksos 96 Polman Siringo-ringo yang ikut menemani pengurus menyerahkan bantuan kursi roda, tongkat, dan kruk, mengatakan komunitas mereka ini sudah dibuat berbadan hukum. 

Ada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Periodisasi pengurus sekali dalam tiga tahun.

"Bergerak dalam kegiatan sosial. Anggotanya alumni 1996 dari SMA Negeri 3 Pematangsiantar. Kami berharap organisasi ini bisa menjadi garam dan terang, memberi manfaat buat masyarakat," kata guru SMA RK Budi Mulia Kota Pematangsiantar tersebut. []

Berita terkait
Tim Hukum Paslon di Siantar Diminta Jangan Jadi Ahli Tafsir
Pilkada Kota Pematangsiantar diikuti satu pasangan calon. Pasangan Asner Silalahi - Susanti Dewayani berhadapan dengan kolom kosong.
Pukuli Suami Keponakan, ASN Siantar Dilaporkan ke Polisi
EH, 38 tahun, seorang ASN di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, dilaporkan ke polisi terkait dugaan tindak pidana penganiayaan.
Jelang Hari Sumpah Pemuda, AMPS Imbau Jaga Toleransi Siantar
Aliansi Masyarakat Peduli Siantar (AMPS) turun ke jalan untuk menyampaikan beberapa sikap soal kemajemukan yang ada di Kota Pematangsiantar.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu