Teten Masduki: Sektor Perikanan Juga Terdampak Pandemi

Menteri teten berharap terwujudnya ekosistem perikanan terintegrasi bisa membangkitkan industri perikanan rakyat yang terdampak pandemi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (sumber:Tagar/Kemenkop UKM)

Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sambutannya pada webinar "Solusi Pembiayaan dan Pemasaran Perikanan di Tengah Pandemi" yang dibacakan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Victoria br Simanungkalit mengatakan, terwujudnya ekosistem perikanan yang terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir diharapkan bisa membangkitkan lagi industri perikanan rakyat di tengah pandemi. Sebab, dalam ekosistem itu ditawarkan solusi mulai dari permodalan, sampai offtaker atau pemasaran.

"Sebagai salah satu sektor prioritas, sektor perikanan menyimpan potensi yang besar. Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan ada 2,3 juta nelayan dan 4 juta orang pembudidaya, dimana 96 persennya adalah nelayan tradisional," ujar Menteri Teten di Jakarta Selasa 6 Oktober 2020.

Menteri Koperasi dan UKM Teten MasdukiMenteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (Sumber: Tagar/Kemkop UKM)

Menteri Teten melanjutkan, sektor perikanan juga terkena dampak Pandemi Covid -19 ini. Ini diketahui dari membengkaknya biaya produksi baik dari BBM bagi nelayan untuk ke laut maupun biaya budidaya di sektor hulu. Sementara di sektor hilir, pasar tak mau menyerap secara optimal hasil perikanan lantaran menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu, biaya angkut dan logistik juga naik.

Ia juga mengakui, mayoritas nelayan maupun petani memiliki skala usaha yang kecil sehingga gampang terpapar jika ada krisis. "Karena itu saya mendorong nelayan dan petani untuk mendirikan koperasi agar memiliki skala usaha bisnis sehingga lebih efisien dan lebih mudah bagi pemerintah dalam memberikan pendampingan," kata Menteri Teten.

Sebagai salah satu sektor prioritas, sektor perikanan menyimpan potensi yang besar. Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan ada 2,3 juta nelayan dan 4 juta orang pembudidaya, dimana 96 persennya adalah nelayan tradisional.

Hingga kini, Pemerintah mencatat ada 13.819 koperasi pertanian dan nelayan atau 11,23 persen dari jumlah koperasi. Sedang dari omset, koperasi pertanian memberikan kontribusi 7,27 persen dari koperasi secara keseluruhan.

Pemerintah sendiri, berupaya memberikan dukungan dan bantuan dari hulu sampai hilir. Misalnya dengan pembiayaan permodalan melalaui KUR, PNM maupun ultra mikro dan LPDB dengan dana PEN sampai Rp1 triliun. Sementara yang unbankable juga disiapkan bantuan produktif usaha mikro sebesar Rp2,4 juta bagi 12 juta pelaku usaha mikro.[]

Berita terkait
Teten Masduki Gandeng Belanda Buat Koperasi Pertanian
Menkop UKM Teten Masduki bekerja sama dengan Belanda mengembangkan model koperasi pertanian dan salurkan banpres produktif usaha mikro tahap 2.
Teten Masduki: Universitas Perlu Laboratorium Kewirausahaan
Menteri Teten mengatakan, Perguruan Tinggi perlu menjadikan entrepreneurship sebagai program studi kewirausahaan untuk cetak pengusaha muda.
Teten Masduki: Jabatan Wamen Ada Jika Diperlukan
Menkop UMKM Teten Masduki mengatakan, Kemenkop memiliki landasan hukum yang mengatur adanya jabatan Wakil Menteri, namun itu bila dibutuhkan saja.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.