Tes Covid-19 Agar Anak-anak Amerika Tetap Bisa Sekolah

Jika anak-anak yang terpapar memenuhi kriteria tertentu dan hasil tesnya terus negatif, mereka boleh sekolah daripada dikarantina di rumah
Ilustrasi: Eric Aviles menerima vaksinasi Covid-19 pada program vaksinasi anak-anak di Santa Ana, California, AS (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC - Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat, 17 Desember 2021, mengeluarkan seperangkat pedoman untuk memungkinkan anak-anak tetap bersekolah bahkan jika mereka tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian dan telah berdekatan dengan seseorang dengan Covid-19.

Dalam jumpa pers virtual oleh tim respons Covid-19 Gedung Putih, Direktur CDC, Dr Rochelle Walensky, mengatakan protokol itu melibatkan pengujian dua kali dalam periode tujuh hari bagi siapa pun yang telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19. Dia mengatakan jika anak-anak yang terpapar memenuhi kriteria tertentu dan hasil tesnya terus negatif, mereka boleh bersekolah daripada dikarantina di rumah.

Direktur CDC Rochelle WalenskyDirektur CDC, Rochelle Walensky (Foto: voaindonesia.com/VOA)

Walensky mengatakan banyak yurisdiksi telah bereksperimen dengan strategi uji tersebut. Sebagian daerah menguji setiap hari, sebagian setiap dua hari, dan yang lainnya dua kali seminggu. Dari eksperimen tersebut, dia mengatakan CDC akan merekomendasikan pengujian dua kali seminggu untuk mematuhi protokol “test-to-stay" (tes untuk tetap bisa bersekolah) secara memadai.

CDC juga menerbitkan serangkaian penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan secara internasional yang mengamati bagaimana Covid-19 menyebar di sekolah-sekolah. Temuan dari berbagai penelitian itu ikut dijadikan dasar dasar untuk rekomendasi tes untuk tetap bisa bersekolah tersebut.

siswa SD di jakarta pada ptmIlustrasi: Para siswa sekolah dasar (SD) pakai masker, mencuci tangan mereka saat pembukaan kembali sekolah di Jakarta, 30 Agustus 2021, lalu (Foto: voaindonesia.com/AP)

Walensky melaporkan di setidaknya 39 negara bagian AS terdapat lebih dari 75 kasus terkonfirmasi terkait varian Omicron. Dia mengatakan varian delta terus beredar luas dan tetap menjadi varian dominan di AS, tetapi Omicron menyebar dengan cepat dan diperkirakan akan menjadi varian dominan dalam beberapa minggu mendatang (lt/pp)/voaindonesia.com. []

Banyak Sekolah di Amerika Tidak Mewajibkan Siswa Pakai Masker

Sebagian Besar Sekolah di Amerika Kembali Dibuka April 2021

Terjadi Lagi Penembakan Massal di Amerika Ini di Sekolah

Anak-anak di Amerika Rentan Tertular Covid-19 Varian Delta

Berita terkait
Banyak Sekolah di Amerika Tidak Mewajibkan Siswa Pakai Masker
Kebanyakan negara bagian beri kebebasan bagi sekolah-sekolah lokal untuk memutuskan mengenai kewajiban pemakaian masker
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki