Gowa - Orang tua Radiatul Qaid, 9 tahun, tidak kuasa menahan pilu saat jasad anaknya terletang di depan mata. Masri, 47 tahun dan Satina, 46 tahun tak bisa mengendalikan diri dan menangis histeris sejadi-jadinya saat melihat anaknya diletakkan di halaman sebuah bangunan rumah di pinggir jalan.
Radiatul ditemukan tewas setelah hanyut dan terseret arus sungai Tanggara, di Dusun Suka, Desa Tabbinjai, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis 25 Juni 2020, sekitar pukul 15.00 Wita.
Benar, yang meninggal itu ponakan saya. Sebelumnya korban tenggelam setelah hanyut dan terseret derasnya air sungai. Diperkirakan anak ini main-main di sungai.
Warga bersama personil Kepolisian Polsek Tombolopao serta Kepala Desa Tabbinjai Subair berhasil mengevakuasi korban. Tabbinjai Subair yang tidak lain adalah paman korban mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
"Benar, yang meninggal itu ponakan saya. Sebelumnya korban tenggelam setelah hanyut dan terseret derasnya air sungai. Diperkirakan anak ini main-main di sungai. Beruntungnya mayatnya bisa ditemukan, apalagi arus sungai sangat deras dari hulu," tutur Tabbinjai Subair.
Menurutnya belum diketahui benyebab korban bermain di tempat sejauh itu, sampai ke sungai. Padahal jarak rumah korban ke sungai cukup jauh yakni kurang lebih 500 meter.
Terpisah, Camat Tombolopao Baharuddin Lewa yang dikonfirmasi mengatakan, mayat korban disemayamkan di rumah duka setelah dievakuasi.
"Saya mendapat laporan dari Pak Kades kalau ada anak tenggelam di sungai dan ternyata korban juga tidak lain adalah ponakan pak kades. Pasca dievakuasi oleh warga dan personil Polsek Tombolopao, mayat korban langsung disemayamkan di rumah duka," ujar Camat Baharuddin Lewa. []