Jakarta - Gelandang Georginio Wijnaldum ternyata sudah yakin Liverpool mampu mengejar defisit gol saat menghadapi Barcelona di laga kedua semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, Rabu, 8 Mei 2019, dinihari WIB. Menariknya, dia turut menyumbang dua gol yang mengantarkan Liverpool menghajar Barca 4-0.
Wijnaldum menjadi berkah terselubung bagi Liverpool. Bila Andrew Robertson yang menjadi pengawal Lionel Messi tidak cedera dan harus ditarik keluar, mungkin akhir dari pertandingan itu bisa berbeda.
Ya, gelandang asal Belanda ini masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua. Tak lama kemudian, dia menjadi pahlawan bagi The Reds setelah dua kali membobol gawang Marc-Andre ter-Stegen menit 54 dan 56. Gol yang mendongkrak semangat pemain Liverpool karena melengkapi gol pertama oleh Divock Origi.
Gol keduanya lewat sundulan membuat stadion bergemuruh karena mengubah skor menjadi 3-0. Pasalnya agregat kedua tim menjadi 3-3 dan Liverpool butuh satu gol lagi untuk membungkam Barca. Dan harapan itu dituntaskan Origi yag mencetak gol keduanya.
Wijnaldum mengungkapkan dirinya sudah yakin Liverpool mampu membalikkan keadaan. Dan, keyakinan itu juga menguat di antara rekan tim.
"Kami sejak awal percaya bisa menang dengan skor 4-0. Dan, saya tahu bila mereka di luar sana tak percaya bila kami bisa melakukannya. Apa yang akan kami lakukan memang seperti mustahil. Orang-orang tak percaya itu hal yang mungkin," ujar Wijnaldum.
"Kami menunjukkan segalanya masih memungkinkan dan kami akhirnya menang 4-0," lanjutnya.
Menurut dia hal yang wajar bila banyak yang tak percaya dengan keyakinan pemain Liverpool. Apalagi, mereka kehilangan dua pemain pilar, Roberto Firmino dan Mohamed Salah. Namun semangat pantang menyerah atau never give up dari t-shirt yang dipakai Salah benar-benar menginspirasi rekan-rekannya.
Menariknya sebelum laga, Wijnaldum mengaku kecewa dan marah kepada manajer Juergen Klopp. Gara-garaya dia justru dibangkucadangkan di laga tersebut. Saat dimasukkan oleh Klopp, dia seperti melampiaskan perasaan marah di lapangan dengan membobol gawang Barca.
"Saya emosi dan benar-benar marah karena saya dibangkucadangkan. Padahal saya ingin berbuat sesuatu untuk tim. Saat diturunkan, saya memang sudah ingin melakukannya," ujar pemain berusia 28 ini.
Kini, Liverpool menunggu lawan, Ajax Amsterdam atau Tottenham Hotspur, yang akan dihadapi di final, 1 Juni 2019. []
Baca juga:
- Tragedi Roma dan Barcelona Gagal Karena Gol Mudah
- Suarez Sebut Gol Keempat Liverpool Oleh Anak Kecil
- Klopp Akui Kemenangan Liverpool Sulit Dipercaya
- Luar Biasa, Kalahkan Barca 4-0, Liverpool ke Final
- Liverpool vs Barcelona, Susunan Tim dan Prediksi