Ternyata, Manajer Chelsea Takut Tonton Adu Penalti

Manajer Chelsea Maurizio Sarri mengaku takut saat menonton adu penalti di pertandingan Liga Europa melawan Eintracht Frankfurt.
Manajer Chelsea Maurizio Sarri mengaku tak kuat menyaksikan drama adu penalti sehingga memilih tidak melihatnya. Chelsea mengalahkan Eintracht Frankfurt 4-2 (1-1) di semifinal kedua Liga Europa dan lolos ke final. (Foto: dailymail.co.uk)

Jakarta - Manajer Chelsea Maurizio Sarri tak kuasa menonton adu penalti di pertandingan kedua semifinal Liga Europa melawan Eintracht Frankfurt. Manajer asal Italia ini mengaku merasa takut sehingga tak menyaksikan dua eksekusi terakhir dalam duel di Stadion Stamford Bridge, Jumat 10 Mei 2019 dini hari WIB. 

Sarri mengaku tak menyaksikan dua eksekusi penalti yang terakhir. Padahal saat itu, kiper Kepa Arrizabalaga dua kali secara berturut-turut menggagalkan eksekusi pemain Frankfurt. 

Sedangkan sang bintang Eden Hazard sukses menjalankan tugasnya. Eksekusinya mengantarkan Chelsea menang 4-3 setelah kedua tim bermain imbang 1-1 sampai perpanjangan waktu. 

Namun Sarri mengungkapkan saking tegangnya dia sudah tidak berani menyaksikan adu penalti itu. "Saya tidak ingin menderita," kata Sarri. 

"Saya tidak menyaksikan dua penalti terakhir. Jadi saya tidak tahu apakah gagal atau tidak," jawabnya. 

Sarri mengungkapkan dirinya memang tak mempersiapkan Chelsea menghadapi adu penalti. Saat mempersiapkan pemain untuk adu penalti, dia hanya mengatakan, "Yang penting menendang dengan baik dan keras ke arah gawang. Selain itu dibutuhkan kepribadian dan karakter yang kuat dari pemain. Tidak ada persiapan untuk penalti."

Mengenai penampilan tim, Sarri mengaku puas karena mereka bermain bagus. Hanya, mereka mengalami kelelahan saat memasuki perpanjangan waktu. 

"Kami bermain bagus di babak pertama, namun di awal babak kedua pemain justru agak panik. Namun penampilan tim kembali membaik di paruh kedua babak kedua. Hanya saaty perpanjangan waktu, pemain sudah kelelahan," jawabnya. 

Di laga itu, Chelsea mencetak gol lebih dulu melalui Ruben Loftus-Cheek menit 28. Namun Frankfurt berhasil menyamakan kedudukan saat Luka Jovic membobol gawang Kepa di menit 49. Skor 1-1 bertahan sampai akhir laga dan di perpanjangan waktu. 

Saat adu penalti, Cesar Azpilicueta menjadi satu-satunya pemain Chelsea yang gagal menuntaskan eksekusi. Namun Kepa mampu menggagalkan dua eksekusi dari pemain Frankfurt. 

Ini untuk pertama kali dalam sejarah, empat tim Inggris bertemu pada dua final kompetisi elite Eropa. Sebelumnya, Tottenham Hotspur menghadapi Liverpool pada final Liga Champions, 2 Juni 2019. Chelsea menghadapi rival satu kota, Arsenal pada final Liga Europa di Baku, Azerbaijan, Rabu atau Kamis 30 Mei 2019 dini hari WIB.

Ini untuk pertama kali dalam sejarah, empat tim Inggris bertemu pada dua final kompetisi elite Eropa. Sebelumnya, Tottenham Hotspur menghadapi Liverpool pada final Liga Champions, 2 Juni 2019. 

Menariknya, tiga klub Inggris bermarkas di London. Hanya Liverpool yang bermarkas di kota lain. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Langkah Emma Raducanu Terhenti di Babak Kedua Wimbledon 2022
Petenis Inggris, Emma Raducanu, unggulan No 10, dikalahan petenis Prancis, Caroline Garcia, di babak kedua grand slam Wimbledon 2022