Yogyakarta - Seorang Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) inisial MF, 15 tahun, terpaksa dikeroyok warga hingga babak belur. Remaja yang berdomisili di Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta ini diduga akan melakukan kekerasan terhadap orang lain di jalanan atau klitih.
Peristiwa tersebut terjadi di depan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Jalan Tamansiswa, Kecamatan Mergangsan pada Sabtu, 8 Agustus 2020 sekitar pukul 20.30 WIB. "Iya betul kami telah mengamankan seorang laki-laki usia pelajar diduga akan melakukan kekerasan terhadap orang lain. Namun terduga pelaku sempat dimassa," kata Kapolsek Mergangsan Komisaris Polisi (Kompol) Tri Wiratmo kepada wartawan di Yogyakarta. Minggu, 9 Agustus 2020.
Peristiwa bermula pada Sabtu, 8 Agustus 2020 sekira 20.30 WIB di simpang empat Lowanu tepatnya depan Gereja Kristen Jawa Jalan Taman Siswa Mergangsan, Yogyakarta. Seorang pengendara motor bernama Prabowo Kusumo, 18 tahun, yang merupakan Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) berpapasan dengan terduga pelaku berboncengan di lokasi tersebut. Tanpa ada perkara sebelumnya, terduga pelaku tiba-tiba mengejar Prabowo.
Kami telah mengamankan seorang laki-laki usia pelajar diduga akan melakukan kekerasan terhadap orang lain. Namun terduga pelaku sempat dimassa.
Pada saat terduga pelaku mengejar Prabowo, kemudian kendaraan terduga pelaku bersenggolan dengan pengendara lain yang ternyata merupakan teman Prabowo. Akibat senggolan itu, teman Prabowo jatuh tersungkur ke jalan.
Mengetahui hal itu, Prabowo kemudian berhenti dan menolong temannya. Begitu pun terduga pelaku ikut menghampiri mereka lalu memutar-mutarkan ikat pinggang ke udara. Terduga pelaku akan melakukan kekerasan terhadap orang tersebut.
Merasa nyawanya terancam, Prabowo lalu berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Mendengar teriakan Prabowo, warga berlari ke arah keributan dan berhasil menarik baju terduga pelaku yang berusaha melarikan diri.
Baca Juga:
- Kronologi Pengeroyokan hingga Meninggal di Bantul
- Aksi Klitih Terjadi di Mergangsan Yogyakarta
- Klitih Beraksi Bacok Pelajar di Sleman Yogyakarta
"Terduga pelaku tidak bisa kabur sementara jokinya berhasil melarikan diri. Karena saat itu kondisi jalanan di simpang empat lowano padat sehingga memicu perbuatan aksi massa," ucapnya.
Tak lama setelah kejadian, petugas kepolisian Mergangsan datang ke lokasi dan berhasil mengkondisikan warga yang memberikan bogem mentah kepada terduga pelaku.
Selanjutnya terduga pelaku dibawa ke rumah sakit dan diserahkan pihak keluarga untuk dilakukan pembinaan. "Tidak kami proses karena tidak ada korban. Kami lakukan pembinaan," ujarnya. []