Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi berjalan dalam satu sistem core banking pada Senin, 1 November 2021. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama BSI, Hery Gunardi bahwa satu sistem ini membawa perubahan yang akan memudahkan transaksi nasabah.
"Setelah resmi satu sistem yang hari ini Day One ke depan BSI akan terus memberikan layanan terbaik kepada seluruh nasabah dan menyelesaikan target untuk masuk ke top 10 bank syariah global pada 2025," katanya dalam konferensi pers Tasyakuran Single System BSI, Senin, 1 November 2021.
BSI kini memiliki 1.365 cabang dan 15,5 juta nasabah meski nanti untuk cabang akan kita rampingkan karena saat ini ada banyak yang berdekatan lokasinya.
Pasca satu sistem core banking, maka seluruh produk dan layanan yang ada di tiga bank legacy sudah terintegrasi dan dapat dinikmati seluruhnya. Dengan single system ini, BSI ditetapkan memiliki sandi kode 451.
- Baca Juga: Ini Cara Buka Rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) Online
- Baca Juga: Dirut BRI Optimis BSI Berdampak Positif Ekonomi & Keuangan
Kode bank ex-legacy yakni 422 dan 427 sudah ditutup dalam sistem Bank Indonesia sehingga tidak dapat digunakan lagi. Segala transaksi yang melalui dua kode tersebut akan ditolak dan dana akan dikembalikan ke rekening pengirim.
Wakil Direktur I BSI, Ngatari juga mengatakan proses migrasi nasabah BSI telah selesai lebih cepat yakni sejak Juli 2021. Setelah resmi merger, BSI berada di peringkat tujuh perbankan nasional secara aset, yang sebesar Rp 247 triliun.
- Baca Juga: Cara Buka Tabungan BCA dan Syarat Mendaftarnya
- Baca Juga: Bank Jatim Syariah Gagal Terbentuk 2021
"BSI kini memiliki 1.365 cabang dan 15,5 juta nasabah, meski nanti untuk cabang akan kita rampingkan karena saat ini ada banyak yang berdekatan lokasinya," ucapnya.
Pada kuartal III 2021, BSI tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp 2,26 triliun, naik 37,01 persen (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mencapai Rp 219,19 triliun. Pembiayaan BSI mampu tumbuh sekitar 7,38 persen (yoy) mencapai Rp 163,32 triliun dengan NPF nett sebesar 1,02 persen. []
