Terapkan PSBB, Pemkot Surabaya Tak Tutup Pintu Masuk

Meski menerapkan PP tentang pembatasan sosial berskala besar, Pemkot Surabaya tetap membuka jalan arteri dan tol.
Pemkot Surabaya melakukan screening di Jalan Jenderal A Yani Surabaya untuk mencegah pandemi virus corona di Kota Surabaya. (Foto: Pemkot Surabaya/Tagar)

Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya menengaskan tidak akan menutup pintu masuk ke Kota Pahlawan meski melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Meski tidak menutup pintu masuk ke Kota Surabaya, Pemkot Surabaya hanya melakukan pembatasan pergerakan warga.

Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Surabaya M Fikser menjelaskan Pemkot Surabaya akan tetap melakukan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 21 tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB untuk penanganan Covid-19.

Kita tidak menutup jalan arteri dan tol. Tapi kita hanya menutup akses jalan yang tidak efektif. 

Fikser mengaku tidak akan menutup jalan arteri dan tol yang menjadi pintu masuk dan keluar Kota Surabaya.

"Kita tidak menutup jalan arteri dan tol. Tapi kita hanya menutup akses jalan yang tidak efektif," ujarnya melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Jumat, 3 April 2020.

Meski demikian, mantan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya ini mengimbau kepada masyarakat di luar kota Surabaya agar tidak masuk ke Kota Pahlawan jika tidak ada kepentingan mendesak ataupun genting.

"Kalau hanya sekadar jalan-jalan, bisa ditunda dahulu. Kita juga melakukan penyemprotan sambil menunggu kajian," tuturnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya ini mengaku masih melakukan komunikasi dengan Kementerian Kesehatan dan pemerintah pusat. Sementara itu, terkait penutupan 19 akses pintu masuk, Fikser mengaku akan terus dilakukan oleh tim gabungan seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPB Linmas, polisi, dan TNI.

"Kalau dia datang entah mau ke mana, mau jalan-jalan, disuruh balik. Tapi kita tidak menutup atau melarang orang masuk. Kita imbau, setelah ditanya ternyata tidak bisa jawab benar, kita arahkan untuk kembali. Tapi kendaraannya kita semprot dengan disinfektan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Terminal Purabaya Iman Hidayat mengatakan pihaknya sama sekali tak mengetahui penerapan PSBB tersebut. Maka dari itu, ia tak mau mengambil risiko untuk melakukan penutupan Terminal Purabaya.

"Enggak tahu di terminal mana, kalau di Terminal Purabaya sendiri enggak ada pembatasan. Kalau pembatasan aku yang dimarahi sama perusahaan, wong ini terminal sentral kok," kata Imam, Jumat 3 April 2020.

Imam menambahkan, sampai sekarang, sama sekali tak ada perubahan regulasi dalam pengangkutan penumpang. Meski sebelumnya, sudah banyak pemerintah daerah lain yang sudah menutup akses masuk ke wilayahnya.

"Enggak ada pembatasan sini mas, ya tetap jalan kayak biasanya. Dari perusahaan sendiri sebagian ada jalan ada yang enggak. Itu tergantung perusahaan, masalahnya banyak daerah yang Lockdown (tutup akses)," imbuh dia.

Maka dari itu, untuk sementara waktu pihaknya masih menunggu instruksi dari Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini sebagai pihak yang memiliki kewenangan penutupan.

"Terminal Purabaya itu ikut Surabaya, kalau hukumnya memang ikut wilayah Sidoarjo. Pendapatan, retribusi itu semuanya masuk kas Surabaya. Belum ada kok pembatasan wilayah kalau dari (Pemkot) Surabaya," ujar dia.

Polda Jatim Siap Dirikan Posko Observasi

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan ketika menghadapi mudik lebaran, sesuai instruksi dari Kapolda Jatim sudah meminta ke seluruh jajaran utk membuat posko. Posko ini akan ditempatkan di jalur kedatangan pemudik seperti terminal, pelabuhan, stasiun KA, bandara, dan lain sebagainya.

"Sejauh ini sudah terbentuk 95 posko yang ada di jajaran 39 polres ataupun polrestabes," kata Truno.

Dalam posko tersebut, menurut Truno pemudik akan mendapatkan observasi khusus terkait pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Di posko ini kan dikaitkan dengan pandemi Covid-19 ini untuk posko observasi. Di mana posko ini nantinya akan bagian dari gugus tugas isinya itu sudah kami lakukan koordinasi dengan gugus tugas terkait," tambah Truno.

Truno juga menyampaikan, apabila pemudik sudah dinyatakan tak terjangkit virus corona, maka mereka sudah bisa masuk ke area kampung dituju.

"Setelah berdasarkan observasi misalkan, ternyata memang sudah aman atau sehat ataupun sudah sembuh, bisa masuk daerah area kampung itu. Namun harapannya mendapat catatan dari dinas terkait yang memang kompeten seperti dinkes, bahwa yang bersangkutan sehat dan bisa bergabung dengan keluarga untuk merayakan lebaran," tuturnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pengawasan di terminal dan stasiun di Kediri. Tim gabungan ini bertugas untuk mengawasi selama 24 jam kedatangan penumpang masuk ke Kota Kediri.

Kepala Bidang Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri Nurkamid mengatakan seluruh pendatang yang masuk melalui stasiun dan terminal akan dibawa ke Gedung Politeknik untuk menjalani observasi untuk mengantisipasi virus corona.

"Para penumpang ini kita bawa untuk dilakukan observasi, dicek kondisi suhu tubuhnya. Setelah dinyatakan normal, kemudian kita antar ke tempat tujuan," ujarnya.

Untuk hari ini, Jumat, 3 April 2020, setidaknya ada lima penumpang yang dibawa untuk menjalani observasi kesehatan. Sementara untuk sopir bus, kata Nurkamid, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Semua sopir bus harus masuk sampai ke Terminal Baru, Kelurahan Tamanan, tidak boleh menurunkan penumpang seenaknya dipinggir jalan. Aturan ini harus ditaati," kata Nurkamid.

Sebelumnya, sudah dua warga Kota Kediri dinyatakan positif terpapar virus corona. Sejumlah kebijakan telah diambil oleh pemerintah daerah dalam penanggulangan penyebaran wabah tersebut. []

Berita terkait
Bupati Banyuwangi Sediakan Kupon Makan Gratis
Pemkab Banyuwangi melibatkan ratusan warung dan UMKM untuk menyiapkan program bagi makanan gratis kepada pekerja informal.
Pemprov Bali Screening Ketat Pekerja Migran
Satgas Penanggulangan Covid-19 melakukan screening ketat terhadap ribuan pekerja migran dari 11 negara epicentrum Covid-19 di Bandara Ngurah Rai.
Khofifah Minta Pemda Gratiskan Sewa Rusunawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan stimulus bagi penghuni Rusunawa dengan membebaskan sewa selama tiga bulan sejak April-Juli.