TAGAR.id, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas terancam didisiplinkan PKB buntut pernyataannya yang meminta masyarakat tidak memilih pemimpin menggunakan agama untuk kepentingan politik seperti di Pilgub DKI 2017.
Yaqut mengatakan sejauh ini belum ada surat panggilan resmi dari DPP PKB. Namun, jika ada panggilan resmi dia siap datang.
"Nggak ada (panggilan), kalau resmi saya akan datang, kalau institusi yang panggil saya sebagai kader harus taat," kata Yaqut kepada wartawan di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023.
Saya nggak tahu ya, saya nggak tahu, tanya pengurus PKB yang aktif, saya ini pengurus PKB tapi nggak aktif.
Yaqut lantas ditanya soal adanya friksi di internal PKB buntut pernyataannya itu. Dia menyerahkan hal itu untuk ditanya ke pengurus PKB aktif. Yaqut menyatakan dirinya merupakan pengurus PKB namun tidak aktif.
"Saya nggak tahu ya, saya nggak tahu, tanya pengurus PKB yang aktif, saya ini pengurus PKB tapi nggak aktif," ujarnya.
Sebelumnya, PKB menyebut telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendisiplinkan kadernya tersebut. PKB meminta Menag Yaqut menjaga ucapannya.
"Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa, karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu. Rakyat itu lebih paham," kata Jazilul kepada wartawan, Minggu, 1 Oktober 2023.
Jazilul mengatakan PKB telah menyiapkan langkah-langkah mendisiplinkan Yaqut. Dia menilai seharusnya Yaqut tidak mengeluarkan pernyataan yang memunculkan spekulasi publik.
"Kalau posisinya sebagai menteri ya presiden lah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisplinan. Jadi dan publik tentu akan memberikan penilaian juga, menurut saya itu yang lebih penting. Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung dan menggiring opini yang nggak perlu. Saya pikir itu," ucapnya. []