Tentang Infrastruktur Langit, Ini Kata Kemenkominfo RI

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI sedang menyelesaikan pekerjaan pemerataan layanan internet.
Kominfo RI dan Komisi I DPR RI saat Seminar Merajut Nusantara, Kesiapan Masyarakat dan Dunia Usaha Menghadapi Revolusi Industri 4.0, di Yogyakarta, Sabtu (23/3). (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 23/3/2019) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI sedang menyelesaikan pekerjaan pemerataan layanan internet untuk seluruh Indonesia. Pemerataan jaringan internet itu bernama Palapa Ring, yang targetnya tuntas pada 2020 mendatang.

Kepala Divisi Layanan Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo RI Yulis Widya Marfiah mengatakan, saat ini sedang menyelesaikan infrastruktur pendukung, melalui program Palapa Ring.  

"(Palapa Ring) selesai tahun ini. Pada 2020 nanti, target merdeka sinyal untuk seluruh daerah di Indoensia terealisasikan," katanya dalam Seminar Merajut Nusantara, Kesiapan Masyarakat dan Dunia Usaha Menghadapi Revolusi Industri 4.0, di Yogyakarta, Sabtu (23/3).

Dia menjelaskan, Palapa Ring ini  mengintegrasikan jaringan yang sudah ada dengan jaringan baru pada wilayah timur Indonesia (Palapa Ring-Timur).  Palapa Ring-Timur dibangun sejauh 4.450 kilometer (km) yang terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 Km dan land cable sepanjang 600 km dengan landing point sejumlah lima belas titik pada 21 kota/kabupaten.

Jaringan ini berkapasitas 100 gigabyte (GB), bisa diupgrade aampai 160 GB dengan mengusung konsep ring dua pair atau empat core. Proyek Palapa Ring ini beranggotakan penyelenggara telekomunikasi di Tanah Air dalam konsorsium.

Menurut dia, Pala Ring menghubungkan jaringan eksisting lebih kurang di 514 Kota dan Kabupaten. 

"Targetnya bisa rampung bulan Juli. Secara infrastruktur, sudah selesai semua, terutama untuk wilayah timur," tegasnya.

Yulis mengungkapkan, pembangunan yang sudah sangat gencar, proyek ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sumber daya di dalam pemerintahan, maupun masyarakat pada umumnya, sudah siap menerima infrastruktur yang ada agar semua tidak sia-sia.

"Proyek ini untuk merdeka sinyal pada 2020. Tentunya menjadi angin segar bagi para pebisnis, atau pengusaha online Tanah Air," jelasnya.

Selain menggencarkan infrastruktur, Kemenkominfo RI juga intens membuat platform untuk memudahkan para pebisnis. 

"Saat ini platform jauh lebih berkembang, jadi pemerintah juga mengembangkan startup digital ya," tegasnya.

Di tempat yang sama, Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengatakan, saat ini generasi muda termasuk di Yogyakarta sudah mengikuti ritme bisnis dunia. Mereka telah menyesuaikan dengan apa yang diwacanakan dalam Revolusi Industri 4.0.

Dia menyontohkan, di Yogyakarta anak muda, sering terlihat main handphone dan laptop dan malam keluar kafe. 

"Ternyata, waktu bisnis anak muda kita menyesuaikan  dengan waktu Eropa dan Amerika. Orang tua nggak tahu, dikiranya nggak kerja tapi punya uang," jelasnya.

Sukamta mengatakan, jika tidak bisa mengimbangi ritme dalam Revolusi Industri 4.0, para pebisnis terancam gulung tikar. 

"Itu seperti yang terjadi pada sejumlah toko konvensial dewasa ini. Artinya, pebisnis sekarang seharusnya mengandalkan online," pungkasnya. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.