Jakarta – PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk atau Telkom telah memperoleh kenaikan nilai investasi dari penamaan modal di PT Karya Anak Bangsa alias Gojek. Saat ini, Capital gain yang diperoleh oleh Telkomsel tersebut mencapai Rp 350 miliar.
Sebelumnya, Pada November 2020 lalu Telkomsel pertama kali menempatkan investasinya di Gojek sebesar US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2.1 miliar. Lalu, pada Mei 2021 Telkomsel menambah investasinya pada Gojek sebesar US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4.25 triliun.
Ririek Adriansyah selaku Direktur Utama Telkom menyampaikan, investasi di Gojek memperlihatkan hasil yang positif bagi pertumbuhan bisnis, begitu juga dengan ARPU driver yang menjadi user kolaborasi swadaya mengalami peningkatan sekitar 4 persen, dan driver yang menjadi reseller Telkomsel meningkat menjadi 51 persen beriringan dengan kenaikan jumlah transaksi sebesar 97 persen.
- Baca Juga: Kartu Simpati, Kartu AS, dan Loop Jadi Kartu Prabayar
- Baca Juga: Telkomsel Gandeng PPNI Rilis Hotline Edukasi dan Konseling Covid-19
Selain itu, adanya pertumbuhan pada merchant GoFood yang menggunakan My Ads dengan aplikasi Gobiz yang naik sekitar 146 persen. Selain dapat memberikan dampak pada masyarakat, tentu hal ini berdampak positif juga pada pertumbuhan bisnis Telkomsel.
Selain menjalin kemitraan yang strategis untuk meningkatkan kapabilitas digital perusahaan, Telkomsel melalui perusahaan Ventura MDI juga konsisten untuk menambah nilai dan jumlah investasi pada perusahaan-perusahaan rintisan potensial yang berasal dari dalam negeri ataupun luar.
Ririek Adriansyah menjelaskan, investasi yang dilakukan Tekom di Gojek pada November 2021 dan Mei 2021 dapat memperkuat strategi antar kedua perusahaan untuk memberikan manfaat bagi pada penggunanya dan juga mendukung percepatan digitalisasi pada sektor UMKM.
- Baca Juga: Telkomsel Luncurkan Aplikasi Kuncie Cetak Entrepreneur Muda
- Baca Juga: Dorong Transformasi Digital, Telkomsel Gelar D’Frontrunner Awards
Sebagai informasi, MDI sudah mendanai lebih dari 50 startup dari 12 negara. 28 dari 50 startup tersebut merupakan Karya Anak Bangsa. Saat ini, terdapat tiga startup dalam portofolio MDI yang sudah melakukan Initial Public Offering (IPO) dan ada tiga perusahaan yang masuk ke dalam kategori unicorn.
Strategi investasi pada startup yang dilakukan Telkom tidak hanya berfokus pada peningkatan capital gain saja. Menurut Ririek, ada peluang untuk berkolaborasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan rintisan dengan berbagai lini bisnis pada Telkom Group agar dapat membangun sinergi untuk menigkatkan profitabilitas dan bisnis di perusahaan.
(Ranutyas Dati Kusuma)