Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mempercepat pemulihan kabel laut Sumatera Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang terputus pada kedalaman 4.050 meter, tepatnya pada ruas Biak-Jayapura.
Dengan memberangkatkan Cableship DNEX Pacific Link (DPL). Kapal DPL yang dirancang khusus untuk kebutuhan penggelaran dan perbaikan kabel laut akan melakukan penyambungan kabel laut SMPCS yang terputus.
Pasalnya, kapal itu memiliki berat hingga 7 ribu ton, yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti Dynamic Positioning 2 (DP2) untuk sistem otomatisasi dengan full redundance, Remote Operated Vehicles (ROV), dan plough. Kapal memiliki kemampuan operasi hingga kedalaman 10-6.000 meter dan dapat berlayar nonstop hingga 60 hari.
Telkom akan mengupayakan pelaksanaan pemadaman menghindari waktu puncak agar kenyamanan dalam menggunakan layanan Telkom tetap terjaga.
Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan, Kapal DPL telah berada di lokasi titik putus sejak Minggu, 30 Mei 2021 pukul 23.21 WITA.
Saat ini, berdasarkan analisis terhadap kondisi arus, kontur laut, dan pola pelayaran, kapal sedang menarik kabel ke arah Biak atau Sorong, yang kemudian dilanjutkan untuk arah Jayapura.
Pujo juga mengatakan dalam proses penyambungan akan terjadi pemadaman repeater pada link SMPCS ruas Sorong-Manokwari-Biak, pemadaman tidak akan mempengaruhi layanan Telkom Group di Biak dan Manokwari.
"Pemadaman ini tidak berpengaruh terhadap layanan Telkom Group khususnya di lokasi Biak dan Manokwari karena telah tersedia backup yang memadai," ujar Pujo, Sabtu, 5 Juni 2021.
Penggunaan teknologi repeater pada kabel laut SMPCS disebabkan karena jarak yang cukup jauh sehingga diperlukan tegangan tinggi. Pujo menjamin kualitas layanan, khususnya bagi pelanggan di Biak dan Manokwari, melalui backup link yang dapat memenuhi kebutuhan layanan dalam kondisi normal.
Rata-rata trafik untuk link ruas Biak-Manokwari-Sorong disebut mencapai 40 Gbps dengan waktu puncak terjadi pada pukul 20.00-22.00, sementara di waktu lainnya total trafik berada di bawah 40Gbps. Untuk itu, Telkom menyediakan backup menggunakan ruas Palapa Ring Timur Biak-Manokwari-Sorong dan Nabire-Timika masing-masing 2x10 Gbps, total mencapai 40 Gbps.
- Baca Juga: Laba Telkom Rp 10,9 Triliun, Telkomsel Sokong 74 %
- Baca Juga: Benarkah Saham Telkom atau TLKM Kebal Covid-19?
Proses perbaikan kabel ini dikawal langsung oleh Telkom Infra selaku entitas anak usaha Telkom. Kata Pujo, penyambungan kembali kabel laut tersebut ditargetkan selesai pada awal Juni 2021.
"Telkom akan mengupayakan pelaksanaan pemadaman menghindari waktu puncak agar kenyamanan dalam menggunakan layanan Telkom tetap terjaga. Kami memohon maaf apabila terdapat layanan yang kurang maksimal selama proses perbaikan, demi mengupayakan kabel kembali tersambung dan pelanggan mendapatkan experience layanan TelkomGroup secara maksimal," ujar Pujo. []