Tata Cara Bertemu Presiden Jokowi Saat Pandemi Covid-19

Tata cara pejabat, menteri, atau masyarakat yang ingin bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara saat pandemi Covid-19.
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. (Foto: Tagar/Poppy)

Jakarta - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menuturkan pejabat, menteri, atau masyarakat yang ingin bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara harus melalui tata cara pemeriksaan terkait protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Heru menegaskan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan sudah dilakukan dengan sangat ketat.

"Pertama adalah dilakukan rapid test, kedua tentunya kita mau mengenakan masker, ketiga adalah selalu menjaga jarak. Di dalam istana pun, kursi dan tata letak meja dan kursi itu sudah dilakukan jaga jarak dan lainnya," kata Heru melalui keterangan persnya yang diterima Tagar, Sabtu 25 Juli 2020.

JokowiPresiden Jokowi saat membagikan Rp 2,4 Juta kepada sektor UMKM yang terpukul pandemi Covid-19 di Istana Negara Jakarta, Senin, 13 Juli 2020. (foto: Twitter/@Jokowi).

Ia menambahkan, Jokowi beserta para perangkat yang melayaninya pun selalu melakukan tes kesehatan secara rutin. Terakhir tes kesehatan Covid-19 yang dilalui Jokowi termasuk di antaranya swab test.

"Kami menjaga Bapak Presiden selalu, dan sekali lagi hari ini adalah jadwalnya Bapak Presiden melakukan tes kesehatan," tuturnya.

Untuk para perangkat yang berinteraksi secara dekat dengan kepala negara, pengecekan kesehatan berupa swab test maupun rapid test juga dilakukan secara berkala.

Misalnya Bapak Presiden akan bekerja hari-hari di Istana Negara, berarti jam 6 kami lakukan sterilisasi dan orang tidak boleh masuk.

Selain itu, pergantian perangkat yang melayani Presiden Joko Widodo secara langsung juga dilakukan dengan rentang waktu 2 bulan sekali.

"Seminggu sekali, contohnya kami, saya dengan Pak Deputi dengan perangkat, tentunya dengan Pak Menteri Sekretaris Negara yang selalu setiap harinya bertemu Bapak Presiden, kami selalu rapid tiap hari. Saya terakhir swab itu kemarin dan itu alhamdulillah hasilnya negatif. Setiap hari, tiap pagi, kami dengan Pak Deputi yang berinteraksi dengan Bapak Presiden selalu rapid test," tutur Heru.

Fahri Hamzah JokowiFahri Hamzah dan Pimpinan Partai Gelora bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. (foto: Twitter/@fahrihamzah).

"Juga termasuk dengan perangkatnya Bapak Presiden, kami melakukan dua bulan sekali baru pergantian. Contoh yang dekat dengan Bapak Presiden yang melayani, yang memasak, segala macam, itu dua bulan baru berganti. Setiap pergantian kami lakukan swab. Termasuk juga Paspampres kami lakukan swab," katanya.

Standar kesehatan yang ketat juga diterapkan terhadap ruangan yang akan dipakai untuk aktivitas Jokowi. Heru menjelaskan, ruangan yang setiap hari digunakan oleh kepala negara untuk bekerja maupun bertemu masyarakat dan pejabat, pasti telah disterilisasi, termasuk menggunakan ultraviolet.

"Misalnya Bapak Presiden akan bekerja hari-hari di Istana Negara, berarti jam 6 kami lakukan sterilisasi dan orang tidak boleh masuk. Saya rasa sudah ketat, ini sudah maksimum," ujarnya.

Untuk ke depannya, Heru juga menyebut bahwa pihak Istana mempertimbangkan untuk mengurangi tamu yang akan bertemu Presiden Jokowi.

"Mungkin tidak mengurangi intensitas kerja beliau, tetapi mungkin jumlah orang yang kami kurangi. Walaupun sekarang itu kami sudah, contohnya setiap ketemu dengan warga kan tadi sore jam 3 di Bogor 30 (orang). Mungkin kami akan pikirkan kami kurangkan (menjadi) 20 (orang) dengan jarak yang mungkin agak lebih jauh lagi. Kira-kira seperti itu,” tuturnya.

Berita terkait
Jokowi Beri Semangat Pelaku Usaha Kecil
Presiden Joko Widodo betul-betul memahami berbagai keluhan yang dirasakan oleh para pelaku usaha, terutama mikro dan kecil terimbas Covid-19.
Achmad Purnomo Positif Corona, Jokowi Segera Swab Test
Presiden Joko Widodo mengaku akan segera menjalani tes usap (swab) Covid-19 usai Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo dinyatakan positif corona.
Bara JP: Jokowi Tidak Janjikan Jabatan ke Relawan
Bara JP mengatakan Presiden Jokowi tidak menjanjikan posisi apapun, termasuk kepada relawan yang mendukungnya selama ini.