Jakarta, (Tagar 6/4/2019) - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Irma Suryani Chaniago tak mempermasalahkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menargetkan kemenangan di atas 25 persen di Pemilihan Presiden 2019.
Berkaca pada sejumlah survei yang telah dirilis, Irma mengatakan realita sejauh ini menunjukaan hal sebaliknya. Dia lantas mempertanyakan kewarasan seseorang jika mempercayai selisih besar suara yang dilontarkan Prabowo.
"Kalau waras tentu kita tidak akan percaya dengan omongan-omongan, atau ada statement statement seperti ini. Karena apa? Karena di seluruh survei, baik yang menguntungkan kami, atau tidak menguntungkan kami, tetep selisihnya masih di atas 15 persen," kata Irma Suryani Chaniago saat dihubungi Tagar News, Sabtu (6/4).
Baca juga:
- Survei Indikator: Masyarakat Desa dan Kota Pilih Jokowi Dibanding Prabowo
- Kenapa Survei Internal BPN Prabowo-Sandi Dirahasiakan?
Di balik target menang di atas 25 persen yang utarakan Prabowo, Irma menyebutkan mesin partai koalisi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin beserta TKN terus bekerja untuk mengoptimalkan pencapaian suara melebihi hasil survei yang telah ada.
"Persoalan mau dicuri sekalipun, katakan dicuri belasan persen, tarolah dicuri 15 persen artinya dia masih mencari 25 persen lagi toh. Kalau memangnya dia cari dapat 25 persen, emangnya kami akan tidur. Emangnya kami gak kerja. Terus dia bisa rebut begitu saja. Waras, waras gak?" ujarnya.
Menanggapi sejumlah pernyataan kontroversial Prabowo jelang Pilpres 2019, Irma menilai hal itu sangat wajar. Musababnya Prabowo terlalu berambisi ingin menjadi presiden.
"Ya gak apa-apa, namanya juga orang sudah kepengin jadi presiden wajar aja ngomong begitu. Ini kan bagian dari mendelegitimasi penyelenggara pemilu, mendelegitimasi lawan, mendelegitimasi semua. Pokoknya yang paling benar dia, yang paling hebat dia, yang paling pinter dia semuanyalah," pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo mengajak para pendukungnya mengawal kemenangan pasangan nomor urut 02 di Pilpres 2019. Dia mengatakan Prabowo-Sandiaga Uno harus menang dengan minimal selisih 25 persen.
"Kita harus menang dengan angka yang sangat besar. Kita harus menang dengan selisih 25 persen. Karena siap akan dicuri sekian belas persen. Hanya itu usaha kita," ujar Prabowo di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/4).
Dalam pidatonya itu, Prabowo menduga adanya kecurangan sekitar belasan persen. Karena itu, selisih 25 persen bisa mengamankan kemenangannya.
Baca juga:
- Debat Kelima Capres-Cawapres, Momen Undecided Voters Menentukan Pilihan
- Survei Indikator: PAN dan Hanura Tidak Lagi Duduk di Parlemen