Kulon Progo - Kasus positif Coronavirus Disease 2019 di Kabupaten Kulon Progo bertambah satu orang. Total positif Covid-19 saat ini di kabupaten berjuluk Binangun menjadi enam kasus.
Tambahan satu kasus positif adalah seorang perempuan berusia 50 tahun, dari Kapanewon Samigaluh. Perempuan setengah baya ini diduga tertular dari seorang tamu yang datang ke rumahnya pada pertengahan Maret 2020. Hal ini berdasarkan tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Juru bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, mengatakan, pasien tersebut melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bethesda, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tidak mendapat notifikasi.
Pada Kamis 7 Mei 2020, Dinas Kesehatan Kulon Progo mendapat informasi dari Dinas Kesehatan DIY yang menyebutkan ada satu pasien positif swab di Kulon Progo yaitu perempuan dari Samigaluh tersebut. Setelah dilacak, dia berada di rumah dan kemudian langsung dikirim ke rumah sakit rujukan Covid-19.
Untuk pasien karena RSUD Wates dan Rumah Sakit Nyi Ageng Serang penuh, maka dirujuk ke Rumah Sakit Hardjolukito Yogyakarta
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulon Progo ini mengatakan, untuk keluarga dan masyarakat sudah diminta mengisolasi mandiri. Dalam waktu dekat akan dilakukan rapid test kepada keluarga dan kontak erat berdasar hasil penyelidikan epidemiologi.
"Untuk pasien karena RSUD Wates dan Rumah Sakit Nyi Ageng Serang penuh, maka dirujuk ke Rumah Sakit Hardjolukito Yogyakarta," ujar Baning di Kulon Progo, Kamis 7 Mei 2020.
Update Covid-19 di Kulon Progo
Baning menjelaskan, pasien rawat isolasi di RSUD Wates pada saat ini sejumlah 10 orang. Rinciannya empat orang positif dan enam orang menunggu hasil swab.
Ada penambahan tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang berasal dari karyawan pusat perbelanjaaan terbesar di Kabuaten Sleman dengan rapid test reaktif. Ketiga PDP tersebut masing-masing L umur 38 tahun, dari kalibawang; L 38 tahun, dari panjatan dan P umur 33, tahun dari Nanggulan. Sedangkan RSUD Nyi Ageng Serang saat ini tengah merawat tiga orang Pasien Dalam Pengawasan (ODP) yang berasal dari Girimulyo dan Lendah.
Dia mengatakan, untuk PDP yang meninggal bertambah satu orang menjadi delapan orang. Tambahan satu meninggal ini berasal dari Kapanewon Wates pada tanggal 5 Mei 2020 yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Sardjito dan masih menunggu hasil lab. Sedangkan kasus kematian sebelumnya menunjukkan hasil swab negatif Covid-19.
"Keluarga dari pasien yang diisolasi sudah dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif. Sementara untuk Kasus positif kedua saat ini masih diisolasi karena hasil swab terakhir masih positif," ujar Baning.
Sedangkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi menuturkan, program tracing akan dilakukan kepada orang yang kontak langsung. Bermula dari keluarga inti, bisa meluas ke kerabat atau teman yang melakukan kontak erat dengan pasien. "Bahkan dimungkinkan bisa hingga masyarakat umum," ujarnya. []
Baca Juga:
- Pengunjung Indogrosir Sleman Diminta Rapid Test
- Usai 27 Karyawan Indogrosir di Sleman Reaktif Corona
- Di Balik PDP Meninggal Usai Melahirkan di Bantul