Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu Masih Tutup

Sampai dengan Selasa 30 Juli 2019, Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu masih ditutup oleh pihak pengelola.
Lansekap Kawah Ratu pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019). (Foto: Antara/Raisan Al Farisi)

Jakarta - Sampai dengan Selasa 30 Juli 2019, Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu masih ditutup oleh pihak pengelola. Penutupan kawasan dititikberatkan pada aspek keselamatan manusia.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Senin 29 Juli 2019.

"Bagaimana yang terbaik untuk semua orang, kita tunggu dari pemerintah dan yang pertama adalah keselamatan manusia," ujar Ridwan.

Pada saat berkunjung ke lokasi terdampak, Ridwan memberikan arahan bahwa sebelum dibuka akan dipastikan terlebih dahulu rekomendasi yang diberikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Di sisi lain, pihaknya akan mengevaluasi terkait dengan jalur evakuasi dan sistem standard operating procedure (SOP) untuk mengantisipasi ancaman bahaya erupsi.

"Jalur evakuasi akan dievaluasi. Hari ini akan melihat secara langsung di lapangan. Jalur dan sistem SOP akan dibahas. Apabila sudah mendapatkan informasi lengkap akan dibahas esok," katanya.

Ridwan meminta semua pihak terkait dengan berlakunya penutupan kawasan wisata sekitar Gunung Tangkuban Parahu. Menurutnya, pascaerupsi tersebut berpengaruh pada tiga dimensi yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi.

Dari sisi pedagang, Ridwan meminta mereka untuk menunggu berita dari pemerintah daerah setempat. "Bagaimana yang terbaik untuk semua orang. Kita tunggu dari pemerintah," ujar Ridwan.

Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik

Sementara itu, pascaerupsi sering terjadi berita yang simpang siur dan memicu kepanikan masyarakat. Untuk itu, Ridwan menekankan pada aspek edukasi yang bersifat dua arah, baik dari pengelola maupun masyarakat.

Masyarakat diminta untuk tidak mendramatisasi situasi tertentu.

"Kadang komentar-komentar yang sensitif harus dikurangi, karena semua orang punya media sekarang," tambah Ridwan.

Terkait dengan kemungkinan adanya informasi yang simpang siur, Ridwan mengimbau masyarakat selalu merujuk informasi pada lembaga yang resmi, seperti pemerintah daerah atau lembaga kebencanaan.

Pascaerupsi pada Jumat lalu 26 Juli 2019, PVMBG masih menetapkan Gunung Tangkuban Parahu pada status Level I (Normal). Gunung dengan ketinggian 2.084 m dpl tersebut mengalami erupsi yang bersifat freatik.

Erupsi yang terjadi sekitar pukul 15.48 WIB itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 5 menit 30 detik.

"Dari kemarin hingga Selasa pagi visual gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal," kata Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, Selasa 30 Juli 2019.

Dia menyebut, pada status tersebut PVMBG masih merekomendasikan beberapa poin, yakni masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter, serta tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.

"Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas," pungkas Agus.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.