Sleman - Sejumlah suporter Persebaya Surabaya yang menyebut dirinya Bonek Mania sempat berada di sekitar Stadion Maguwoharjo, Sleman. Mereka kemudian ditangani kepolisian Sleman dan dipulangkan ke daerah asal. Persoalannya tidak menutup kemungkinan ada Bonek liar yang kembali datang saat Persebaya melakoni laga melawan Barito Putra, Kamis, 4 Oktober 2020
Bonek Mania mulai bermunculan di Sleman sebelum diubahnya jadwal pertandingan PSS melawan Persebaya, Kamis, 1 Oktober 2020. Keberadaan mereka di markas klub PS Sleman diakui langsung Cak Anom, salah satu anggota Bonek Jogja, yakni kelompok suporter Persebaya yang bermukim di Kota Pelajar.
Mereka langsung ditangani Polres Sleman. Kabar terakhir, suporter tersebut sudah dipulangkan ke kota asal.
Aturannya sudah jelas dari PSSI maupun PT LIB selaku operator liga bahwa masih terjadi pandemi Covid-19. Dengan demikian setiap pertandingan tidak boleh dihadiri penonton dan suporter
"Informasi tersebut memang benar. Kebetulan selama beberapa hari ini saya tidak berada di Yogyakarta. Namun saya mendapat informasi dari satgas keamanan Kelurahan Maguwoharjo terkait beberapa Bonek yang datang," kata Cak Anom saat dikonfirmasi Tagar, Senin, 28 September 2020..
"Mereka langsung ditangani Polres Sleman untuk segera dikembalikan ke kota asal masing-masing," ujar dia.
Cak Anom membenarkan bahwa mereka akhirnya bersedia dipulangkan lantaran mengetahui perubahan jadwal Persebaya melawan PSS. Namun belum bisa dipastikan apakah para Bonek Mania bakal kembali ke Sleman atau tidak.
Bonek Kampanyekan Larangan Suporter ke Stadion
Berdasarkan jadwal yang dirilis operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), David da Silva dkk kebagian melawan tuan rumah Barito Putera, Kamis mendatang. Laga itu digelar di Maguwoharjo yang menjadi markas Barito Putera.
"Kami sudah konfirmasi ke teman-teman yang ada di Surabaya. Saya berharap mereka menginformasikan atau mengkampanyekan dan mengimbau serta melarang Bonek untuk datang ke Sleman," kata dia.
"Aturannya sudah jelas dari PSSI maupun PT LIB selaku operator liga bahwa masih terjadi pandemi Covid-19. Dengan demikian setiap pertandingan tidak boleh dihadiri penonton dan suporter," ujar Cak Anom menambahkan.
Namun, bagaimana yang terjadi jika tetap ada Bonek yang datang? Cak Anom sendiri tak bisa memastikan. Menurut dia bisa jadi ada Bonek Mania yang tetap nekat datang ke Sleman untuk mendukung ke Persebaya meski sudah ada larangan suporter datang ke stadion.
Mereka lebih dikenal dengan sebutan Bonek liar. Ini merupakan sebuah sebutan pendukung Persebaya yang tidak berada di bawah koordinasi kelompok resmi dari barisan suporter Bajul Ijo. Biasanya mereka berasal dari kota-kota di Jawa Timur atau bahkan beberapa di antaranya dari Jawa Tengah yang berangkat secara estafet.
Mengapa estafet? Untuk sampai ke stadion tempat Persebaya bertanding, Bonek liar ini biasanya menumpang dan berganti-ganti kendaraan bermotor. Mereka kebanyakan memberhentikan truk-truk untuk meminta tumpangan hingga sampai ke kota tujuan.
Baca juga:
Menanti Aksi PSS Sleman Vs Persebaya Tanpa Suporter
Kondisi Fisik Pemain Persebaya Belum 100 Persen
"Jujur itu bukan kuasa kami untuk menghalau mereka (Bonek liar). Kami serahkan ke panpel (panitia pelaksana) lokal setempat. Saat ini memang belum ada komunikasi dari panpel ke pihak kami," tuturnya.
Meski begitu, lanjut Cak Anom, pihak Bonek Jogja tetap berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Bonek Mania di Surabaya. Komunikasi di media sosial (medsos) pun terus dilakukan.
"Pada intinya kami meminta konco Bonek tidak perlu datang ke stadion karena sanksinya berat. Jika ada suporter yang nekat ke stadion, maka tim yang didukung suporter itu langsung dinyatakan kalah," kata dia memungkasi. []
