Taiwan Akan Kembali Bersatu dengan China

Taiwan adalah "pengembara" yang pada akhirnya akan pulang dan bukanlah bidak catur yang untuk dimainkan
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (Foto: dw.com/id)

Jakarta - "Taiwan adalah seorang pengembara yang pada akhirnya akan pulang ke rumah, bukan bidak catur yang untuk dimainkan oleh orang lain," kata Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.

Menlu Wang Yi pada hari Minggu, 19 Desember 2021, mengatakan bahwa Taiwan adalah "pengembara" yang pada akhirnya akan pulang dan bukanlah bidak catur yang untuk dimainkan. Pernyataan Wang menegaskan kembali tekad Beijing untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

China mengklaim bahwa Taiwan secara demokratis masuk ke kekuasaan mereka. Meningkatnya aktivitas militer dan tekanan diplomatik China atas Taiwan dalam dua tahun terakhir telah memantik kemarahan Taipei dan keprihatinan Washington.

Dilansir Kantor Berita Reuters, Wang berkata penyebab ketegangan saat ini adalah langkah pemerintah Taiwan untuk "mengandalkan" Amerika Serikat (AS) untuk "kemerdekaan" mereka, sementara AS dan negara-negara lain berusaha "menggunakan Taiwan untuk mengendalikan China."

bendera taiwan dan amerikaSeorang demonstran memegang bendera Taiwan dan Amerika Serikat untuk mendukung Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, saat singgah setelah kunjungannya ke Amerika Latin di Burlingame, California, AS, 14 Januari 2017 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Stephen Lam)

"Ini adalah tindakan-tindakan sesat yang telah mengubah status quo dan merusak perdamaian di Selat Taiwan, melanggar konsensus komunitas internasional, dan norma dasar hubungan internasional," kata Wang.

Untuk menanggapi situasi ini, China pun telah mengambil langkah penanggulangan tegas untuk "mengejutkan keangkuhan" dari mereka yang mencari kemerdekaan Taiwan yang resmi, lanjut Wang. "China harus dan akan bersatu kembali."

Tidak takut kepada AS. China telah sangat marah akan dukungan yang diberikan AS untuk Taiwan dari Amerika Serikat. AS merupakan pendukung penting Taiwan dan pemasok senjatan bagi pulau tersebut meskipun keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik formal.

Pemerintah Taiwan telah berulang kali mengecam tekanan China, mengatakan bahwa rakyat Taiwan memiliki hak untuk memutuskan masa depan mereka, dan bahwa mereka tidak akan menyerah pada ancaman.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wenPresiden Taiwan, Tsai Ing-wen di Taipei, Taiwan, 10 Oktober 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Ann Wang)

Lebih lanjut Menlu Wang Yi menegaskan bahwa China tidak akan takut akan konfrontasi dengan AS. Namun, pihaknya akan menyambut baik kerja sama yang saling menguntungkan di mana persaingan harus terjadi secara positif.

Masalah dalam hubungan AS-China karena adanya "kesalahan penilaian strategis" oleh pihak AS, menurut Wang [rap/ha (Reuters)]/dw.com/id. []

Awal Konflik Antara Taiwan dan China

China dan Taiwan Saling Kecam Soal Masa Depan Taiwan

China Keberatan Ada Pembicaraan Dagang Amerika dan Taiwan

Pekerjaan Mata-mata Antara Taiwan dan China Kian Canggih

Berita terkait
Awal Konflik Antara Taiwan dan China
Taiwan masih menjadi musuh China hingga pada saat ini karena tetap menganggap Taiwan adalah bagian dari China daratan
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia