Survei: Golkar dan Airlangga Unggul di Pemilu 2024

LSI mengatakan, sebanyak 19,1 persen dari 2.140 responden memilih Partai Golkar pada survei yang digelar sejak 24 Februari hingga 9 Maret 2022.
Menko Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto. (Foto: Tagar/Kemenko Prekonomian)

Jakarta - Laboratorium Suara Indonesia (LSI) mendapatkan ada tren positif untuk Partai Golkar dan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto di Pemilu 2024. Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia, Albertus Dino memprediksi, Airlangga dan Golkar bakal unggul di Pemilu 2024.

Ia mengatakan, sebanyak 19,1 persen dari 2.140 responden memilih Partai Golkar pada survei yang digelar sejak 24 Februari hingga 9 Maret 2022.

"Dari hasil penelitian, didapati Partai Golkar paling banyak dipilih, yaitu sebanyak 19,1 persen,” tutur Albertus dalam keterangan, Minggu, 13 Maret 2022.

Ia menambahkan, di urutan kedua, muncul PDIP dengan 18,3 persen, disusul Gerindra dengan 18,1 persen. Posisi selanjutnya diisi Partai Nasdem (7,2 persen), PKS (6,6 persen), PKB (5,2 persen), dan Demokrat (4,2 persen).

Albertus mengatakan survei ini menggunakan teknik pengumpulan sampel dengan menyebarkan kuesioner ke responden yang bersifat anonym.

“Tujuannya agar responden memberikan jawaban secara jujur tanpa khawatir identitasnya akan diketahui orang lain,” tegas Albertus.

Namun, ia memastikan responden merupakan WNI yang sudah berusia di atas 17 tahun. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error 2,12 persen.

Survei LSI juga menemukan nama Airlangga Hartarto menjadi tokoh yang paling banyak dipilih jika pilpres digelar hari ini.

"Nama Airlangga Hartarto menjadi tokoh yang paling tinggi tingkat keterpilihannya, yaitu 22,8 persen responden,” ujar Albertus.

Di urutan kedua, nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mendapat 20,3 persen suara responden. Di bawah Prabowo, muncul nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 15,6 persen, disusul Puan Maharani 6,2 persen.

Survei ini mendapati sebagian besar responden menilai seseorang bisa menjadi capres harus mendapatkan dukungan dan diusung partai politik.

Direktur Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM) Syam Batubara menilai peluang Airlangga pada Pilpres 2024 mendatang berdasarkan survei LSI sangat besar.

Menurutnya, konstelasi politik saat ini berbeda dengan dua atau tiga tahun lalu. Terlebih, ia memprediksi orientasi pemilih akan beralih pada kemampuan figure dalam mengtatasi masalah perekonomian pada Pemilu 2024 mendatang.

Hal ini didasarkan pada kondisi saat ini yang membutuhkan sosok yang mampu mengatasi persoalan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

"Kemampuan itu ada pada Airlangga yang memang selama ini dikenal piawai dalam menangani masalah ekonomi. Apalagi posisinya saat ini menjabat Menko Perekonomian,” ujarnya.

Pengajar Universitas Pamulang ini meambahkan, wajar apabila nantinya masyarakat banyak yang menginginkan pemimpin yang mampu mengatasi persoalan ekonomi.

Menurut Syam Batubara, survei LSI dan sejumlah survei sebelumnya yang menempatkan Partai Golkar di posisi pertama sudah tepat melihat orientasi perekonomian tersebut.

Selain kapasitas Airlangga yang mumpuni untuk memimpin Indonesia pada 2024-2029, Golkar merupakan gudang kader nasional yang berkualitas.

“Sehingga Airlangga Hartarto dan Partai Golkar yang menurut survei LSI berada di posisi teratas tidak perlu diragukan,” katanya.[]

Berita terkait
Ketua DPD RI Patahkan Klaim Luhut Soal Analisa Big Data Penundaan Pemilu 2024
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mematahkan klaim Menko Luhut yang mengatakan, berdasarkan analisa big data soal penundaan pemilu 2024.
Sultan Sebut Amandemen Dibutuhkan, Tapi Nanti Pasca Pemilu 2024
Wakil Ketua DPD RI Najamudin mengaku sangat menghormati usulan beberapa pihak yang mendorong agar dilakukan Amandemen konstitusi UUD 1945.
Digadang Jadi Capres 2024, Segini Harta Kekayaan Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo merupakan sosok Gubernur yang dikenal banyak kalangan anak muda Jawa Tengah.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.