Survei: 81 Persen Warga Mau Divaksin Jika Halal

Salah satu temuan survei nasional tersebut yakni 81,9 persen warga akan menerima vaksin Covid-19 hanya jika halal.
Ilustrasi vaksinasi. (Foto: Tagar/EPA/BIONTECH)

Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjadi narasumber web seminar (webinar) INDIKATOR "Rilis Survei Nasional: Siapa Enggan Divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi Covid-19" via konferensi video dari Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu, 21 Februari 2021.

Sampel survei Indikator Politik Indonesia --institut riset di Jakarta-- ini dilakukan terhadap 1.200 responden yang berasal dari seluruh Indonesia yang terdistribusi secara proporsional dan dilakukan selama 1-3 Februari 2021.

Profil demografi sampel antara lain: Laki-laki 50,1 persen dan perempuan 49,9 persen; Perdesaan 50,5 persen dan Perkotaan 49,5 persen; usia 26-40 tahun 37 persen dan 41-55 tahun 25,4 persen; Islam 87,8 persen dan lainnya 12,2 persen; serta etnis Jawa 41,8 persen, Sunda 15,2 persen, dan Batak 2,8 persen.

Salah satu temuan survei nasional tersebut yakni 81,9 persen warga akan menerima vaksin Covid-19 hanya jika halal. Menanggapi hal itu, Ridwan Kamil berujar akan mendorong kerja sama dengan tokoh agama untuk sosialisasi vaksinasi Covid-19 di Jabar.

"Saya akan tingkatkan peran-peran ulama untuk memberikan fatwa-fatwa penguatan terhadap vaksin," kata Kang Emil sapaan Ridwan Kamil.

Adapun vaksin Covid-19 bagi Indonesia sudah halal dan suci sesuai fatwa MUI dan keamanan dipastikan dengan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.

Temuan lain lewat survei ini yakni 15,8 persen sangat bersedia divaksin, 39,1 persen cukup bersedia divaksin, 32,1 persen kurang bersedia, 8,9 persen sangat tidak bersedia, dan 4,2 persen tidak tahu/tidak jawab.

Sebanyak 53,3 persen pun percaya jika vaksin efektif mencegah penularan Covid-19. Temuan lain yakni sebanyak 49,9 persen sangat khawatir terhadap validitas informasi terkait vaksin Covid-19.

Pada kelompok yang bersedia divaksin (54,9 persen), mayoritas tidak bersedia jika harus membayar (70 persen) dan sekitar 23,7 persen bersedia divaksin meski harus membayar.

Kang Emil pun mengapresiasi temuan dari survei nasional Indikator Politik Indonesia yang dilakukan secara spesifik. Ia berharap, temuan bisa membantu Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jabar untuk membuat komunikasi publik yang baik terkait vaksinasi.

"Urusan vaksin PR kita masih banyak. Jadi Jabar akan menggunakan data (survei) ini. Nanti saya akan analisa ke tim saya untuk melakukan simulasi komunikasi publik. Berdasarkan temuan ini akan lebih efektif," kata Kang Emil.

"Prinsip hidup saya sebagai pemimpin, Good Data Good Decision, Bad Data Bad Decision, No Data No Decision. Data penting sekali bagi saya dalam memutuskan sebuah keputusan," ucapnya.

Baca juga: Survei: Kelompok Muslim Cenderung Menolak Vaksin Covid-19
Baca juga: Benarkah Vaksin Nusantara ala Terawan Kebal Seumur Hidup

Adapun vaksin Covid-19 bagi Indonesia sudah halal dan suci sesuai fatwa MUI dan keamanan dipastikan dengan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM. Jabar sendiri menargetkan 36,2 juta dari total 50 juta penduduk untuk divaksin agar memunculkan herd immunity atau kekebalan kelompok. []

Berita terkait
Sultan HB X: Vaksinasi Massal di Yogyakarta Mulai 1 Maret
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyebutkan vaksinasi tahap kedua secara massal mulai 1 Maret 2021. Jumlah yang ditarget divaksin 19.897 jiwa.
Jateng Terima Vaksin Tahap II, Vaksinasi ASN Dimulai Besok
Provinsi Jateng terima sejuta lebih dosis vaksin Covid-19. Vaksinasi tahap ini besok akan menyasar kalangan ASN.
Peru Selidiki Skandal Vaksinasi Virus Corona
Penyelidikan sedang berlangsung terhadap skandal vaksinasi virus corona di Peru terkait dengan kasus ratusan orang yang dapat vaksinasi
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.