Surabaya Tambah Pagu PPDB Siswa Berprestasi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menambah kouta PPDB berprestasi yang nilainya tinggi di kota Surabaya.
Kepala Beppeko Surabaya Eri Cahyadi (kanan) didampingi Kadispendik Surabaya, M iksan. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini akan menambah pagu (daya tampung) masuk SMP negeri di Surabaya bagi siswa berprestasi yakni yang nilai Ujian Nasional (UN) tinggi. Menariknya, kebijakan penambahan pagu dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini tanpa mengukur jarak antara rumah dengan sekolah yang akan didaftarkan.

Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, selama ini zonasi PPDB terkadang tidak berimbang antara jumlah penduduk dengan jumlah sekolah negeri. Artinya calon siswa yang akan mendaftar lebih banyak daripada jumlah sekolahnya.

“Karena ada jumlah penduduknya banyak tapi sekolahnya sedikit,” kata Eri saat jumpa pers di Pemkot Surabaya, Jumat 21 Juni 2019.

Berita terkait: Wali Murid Keluhkan Sistem Zonasi PPDB di Surabaya

Eri mengaku dengan tidak berimbangnya jumlah penduduk dengan jumlah sekolah, Risma meminta ada penambahan pagu  kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penambahan pagu ini untuk menampung murid yang nilai UN-nya tinggi, namun tidak dapat masuk sekolah negeri karena terkendala jarak rumah dengan sekolah. Maka Pemkot Surabaya menginginkan siswa berprestasi dapat masuk sekolah negeri seperti PPDB Surabaya sebelumnya.

Jumlah pagu masih di hitung. Akan disampikan lewat website PPDB Surabaya. Penambahan pagu di isi oleh UN paling tinggi, seperti dulu, tanpa jarak.

Penghapusan jarak ini bertujuan agar masyarakat yang memiliki anak berprestasi bisa lega. Mengingat beberapa hari sebelumnya masyarakat banyak memprotes PPDB karena nilai UN anaknya tinggi, namun tidak dapat masuk SMPN. “Masyarakat akan menilai memang betul nilai tinggi sudah masuk,”paparnya

Berita terkait: PPDB Sistem Zonasi Timbulkan Ketidakadilan di Jatim

Sementara Kadispendik Surabaya, M Iksan menegaskan, penambahan pagu SMPN ini karena Risma sedih melihat data dimana murid yang berprestasi masih banyak belum masuk sekolah negeri. Padahal  telah berjuang belajar dengan sungguh-sungguh. Akhirnya Risma melobi Kemendikbud agar ada penambahan pagu.

Meski dalam penambahan pagu siswa berprestasi tetap tidak masuk sekolah negeri sesuai yang di inginkan, Iksan berharap calon murid tersebut tetap semangat dalam menimba ilmu. Siswa bisa mendaftar di sekolah swasta sesuai hati nuraninya. 

Mengingat penambahan pagu ini, Pemkot Surabaya tetap memberlakukan rangking nilai UN tertinggi sampai terendah. Rangking murni berdasarkan nilai tanpa menghitung jarak.

“Jadi nanti ada rangking lagi. Jadi nanti kalau pilihannya tidak dapat diraih, yakni ada siswa yang pilih sekolah A tapi kuota penuh diharapkan tetap bisa semangat sekolah karena Pemkot sudah berusaha untuk memfasilitasi keinginan masyarakat,” pungkasnya. []

Berita terkait: Foto: PPDB 2019 Berakhir Ricuh

Berita terkait