Padang - Setiap aliran sungai di kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) akan dipasang Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini. Sehingga masyarakat bisa cepat mengetahui potensi banjir yang kerap berawal dari naiknya air sungai setiap kali hujan.
Sistem zona nantinya getaran air akan mengirim sinyal. Kalau air sungainya naik getarannya lebih pendek, nanti semua terpantau di komputer.
"Sebenarnya kami sudah mulai. Saat ini baru dua daerah yang sudah dipasang EWS, yakni Kabupaten Limapuluh Kota dan Solok Selatan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur, Rabu 8 Januari 2020.
Idealnya, kata Rumainur, kabupaten dan kota di Sumbar butuh EWS di banyak tempat. Sedangkan di Kota Padang, terutama di aliran Batang Kuranji perlu juga dipasang CCTV.
"Jadi kalau hari hujan dan air naik, maka semua akan tampak jelas. Teknologinya tidak melulu EWS, sistimnya bermacam-macam, kalau CCTV kita juga nampak fisiknya," katanya.
Untuk di kabupaten Limapuluh Kota, ketika terjadi banjir besar beberapa waktu lalu, tiang utama dari pipa EWS dihantam kayu dan patah bandulnya putus.
Pihaknya mengaku akan segera memperioritaskan pemasangan EWS kembali di aliran sungai daerah Limapuluh Kota. Namun jika dipasang baru, BPBD Sumbar berencana memasang dengan sistem zona.
"Sistem zona nantinya getaran air akan mengirim sinyal. Kalau air sungainya naik getarannya lebih pendek, nanti semua terpantau di komputer," tuturnya.
Pihaknya akan mengoptimalkan pemasangan EWS untuk sungai-sungai di Sumbar pada anggaran perubahan 2020. "Terlepas dari potensi tsunami, gempa bumi. Potensi banjir dan longsor nyata sehari-hari, tidak ada salahnya juga lebih fokus ke situ," katanya. []