Padang - Simulasi penanganan virus corona (covid-19) sangat penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan kemampuan daerah dalam menangani wabah ini. Dengan begitu, daerah juga lebih matang mempersiakan langkah-langkah jika kemungkinan terburuk itu terjadi.
Kami sudah menyiapkan dan siagakan seluruh rumah sakit serta menyiapkan ruang isolasi di daerah untuk memberikan perawatan.
"Kita tidak berharap virus corona menimpa daerah kita. Tapi simulasi penting untuk dilakukan, seperti yang telah ditetapkan Kemenkes perlu diikuti. Sebab, kemungkinan terburuk itu bisa saja terjadi di daerah kita," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Rabu, 1 April 2020.
Menurut Nasrul, pemerintah harus mendeteksi dini dan merespon setiap orang yang masuk ke wilayah Sumbar, semua tim harus dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD). Kemudian, semua orang di dalam kendaraan yang melintas harus distop untuk diperiksa kesehatannya.
"Terutama bus dan travel yang membawa penumpang menginap di Sumbar. Semua penumpang harus cek suhu badan dengan thermo gun dan kemudian kita data dengan mengisi formulir," katanya.
Bagi orang tanpa gejala (OTG), bisa melanjutkan perjalanan usai mengisi formulir. Namun sampai di tujuan, orang tersebut harus melaporkan diri kepada RW atau RT untuk melakukan isolasi mandiri tetap di rumah selama 14 hari.
Sedangkan bagi orang-orang yang memiliki gejala terserang virus, langsung dimasukkan ke orang dalam pemantauan (ODP). Dia pun akan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan.
"Kami sudah menyiapkan dan siagakan seluruh rumah sakit serta menyiapkan ruang isolasi di daerah untuk memberikan perawatan jika ada warganya yang positif mengidap virus corona," katanya.
Pemprov Sumbar, kata Nasrul, akan tetap memperketat kedatangan ke Sumbar di daerah perbatasan.
"Bagi yang memiliki tanda-tanda penyakit corona segera melapor kepada pihak pelayanan kesehatan terdekat. Mari sama-sama berjuang agar virus ini cepat teratasi," katanya. []