Padang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) akan menambah 21 unit alat peringatan dini tsunami atau Early Warning System (EWS) di wilayah pesisir. Hal ini untuk memperkuat sistem peringatan dini tsunami di daerah rawan bencana.
"Tahun ini kami upayakan penambahan 21 unit EWS dan khusus untuk Mentawai, kami ajukan tambahan 19 unit di 2020," kata Kepala BPBD Sumbar Erman Rahman, Sabtu 4 November 2019.
Saat ini, Sumbar memiliki 32 unit sirene peringatan tsunami dalam rangkaian EWS yang tersebar di daerah pesisir. Pihaknya mengaku juga selalu melakukan pengecekkan tanggal 26 setiap bulannya. "90 persen sirene BPBD Sumbar dalam kondisi baik," katanya.
Menurutnya, daerah pesisir Sumbar perlu dilengkapi EWS. Sebab, potensi bencana gempa dan tsunami hingga kini mengintai wilayah yang pernah porak-poranda akibat gempa 30 September 2009 itu. Sirene merupakan peringatan awal bagi masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Di sisi lain, tahun ini juga ada lima daerah yang mendapat alokasi anggaran untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan setelah dilanda bencana. Masing-masing Padang Pariaman, Tanah Datar, Kabupaten Solok, Sijunjung dan Kota Sawahlunto.
"Anggaran BPBD sebelumnya, belum mencukupi untuk bantuan daerah dilanda bencana. Kendala terlambatnya karena data, termasuk kecepatan melaporkan ke pusat," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehab/Rekon BPBD Sumbar Suryadi, mengatakan untuk mendukung terwujudnya penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang mampu melaksanakan pengkajian kebutuhan pascabencana.
"Sehingga bangunan selaras dengan yang dibutuhkan. Serta tepat sasaran dan terpadu," tuturnya. []