Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X tak akan memerintahkan petugasnya untuk mengecek surat keterangan bebas covid wisatawan yang masuk wilayahnya pada masa libur akhir tahun.
Bukan tanpa alasan jika raja yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu mengambil kebijakan demikian. Menurutnya, pengunjung yang masuk ke Kota Gudeg dan sekitarnya secara otomatis sudah diperiksa di wilayah Jawa Tengah.
Sehingga petugasnya tak perlu lagi meminta wisatawan menunjukkan surat rapid test antigen pada masa Natal dan Tahun Baru. “Ndak usah dicek lagi. Pengunjung sudah di-screening sama Jawa Tengah lebih dahulu sebelum masuk DIY," kata Sri Sultan kepada wartawan, Sabtu, 19 Desember 2020.
Ndak usah dicek lagi. Pengunjung sudah di-screening sama Jawa Tengah lebih dahulu sebelum masuk DIY.
Kata Sri Sultan, kebijakan tersebut berkaca dari pengalaman momen mudik Lebaran Idul fitri lalu, yang juga berlangsung di saat pandemi. Para pengunjung atau pemudik yang masuk ke wilayah DIY, berhenti di perbatasan Jawa Tengah, lalu dilakukan pengecekan.
Meski begitu, pemerintah DIY siap melaksanakan aturan pemerintah pusat terkait wajib melampirkan surat hasil rapid antigen. Aturan tersebut berlaku untuk keluar masuk daerah mulai 18 Desember 2020.
Sementara ini, lanjut Sri Sultan, pemerintah daerah juga belum berencana membuat regulasi untuk kebijakan tersebut
Soal rapid antigen yang belakangan ini sedang diperbincangkan banyak orang, Sri Sultan membeberkan metode tersebut hanya berlaku selama tiga hari saja.
“Kalau sudah lewat satu minggu, ya sudah ndak bisa dipakai lagi. Wong hanya tiga hari kok," ucapnya.
Baca juga:
- Banyak Wisatawan Cancel Liburan ke Bali, Ini Penyebabnya
- Akhir Tahun, Operasional Wisata dan Mal di Jateng Dibatasi
- Karantina Libur Akhir Tahun di Solo Tidak untuk Wisatawan
Terpisah, Bupati Sleman Sri Purnomo mengungkapkan, bagi pengunjung yang akan berwisata ke wilayahnya, diharapkan datang dalam kondisi sehat dan tidak terpapar Covid-19 Jika diperlukan rapid test antigen, pihaknya tidak khawatir karena sudah memilik alat PCR dan antigen.
“Insya Allah kami siap (menyambut wisatawan). Kami juga sudah punya alat PCR. Hasilnya bisa muncul beberapa saat setelah swab. Mudah-mudahan supply antigen bisa lancar,” katanya. []