Jakarta - Panglima TNI Hadi Tjahjanto bakal pensiun 2021 mendatang. Siapa kelak suksesornya, menjadi pembicaraan hangat di kalangan militer dan pengamat di Tanah Air.
Melihat latar belakang Marsekal Hadi Tjahjanto dari TNI Angkatan Udara, untuk jabatan berikutnya diperkirakan tidak lagi dari kesatuan tersebut, namun dari TNI Angkatan Darat atau TNI Angkatan Laut.
Pengamat Pertahanan dan Keamanan Jannus TH Siahaan mengatakan, tantangan pertahanan dan keamanan ke depan semakin kompleks, terutama dari sisi ketahanan kelautan seiring dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, dan seringnya terjadi pencurian ikan di Laut Natuna.
Pemerintah kata dia, memerlukan cara baru untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya kelautan sekaligus membenahi kemampuan operasi maritim dan pertahanan kelautan nasional.
"Kondisi ini seharusnya menjadi pertimbangan utama Istana dalam mempersiapkan Panglima TNI yang baru, yakni calon panglima yang khatam soal pertahanan dan ketahanan kelautan," ujarnya dalam keterangan kepada Tagar, Jumat, 4 Desember 2020.
Baca juga: Dua Sosok Berpeluang Ganti Panglima Hadi Tjahjanto
Apalagi kata Jannus, jika merujuk kepada model rotasi yang telah disepakati, semestinya pengganti Panglima TNI kali ini adalah dari Angkatan Laut, setelah dua masa kepemimpinan sebelumnya berasal dari Angkatan Darat dan Angkatan Udara.
Intelijen maritim merupakan bagian dari intelijen strategis dalam upaya untuk menjamin stabilitas nasional
Dikatakannya, kompleksitas geostrategis Indonesia saat ini sejatinya sangat cocok untuk seorang panglima dari Angkatan Laut.
Indonesia terdiri dari ribuan pulau, dan terdiri dari tiga wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang terbuka bagi pihak internasional dan membutuhkan keandalan operasi maritim TNI.
Terutama yang terkait dengan masalah operasi cegatan maritim, misalnya. Operasi ini harus bisa dilakukan di perairan manapun, baik di wilayah NKRI maupun di luar.
Operasi maritim juga, sambung Jannus, membutuhkan keandalan infrastruktur keamanan laut dan pembaruan terhadap doktrin pertahanan laut yang mengedepankan aspek intelijen dan teknologi.
Baca juga: Pernyataan Tegas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Bidang intelijen maritim menurut dia, harus dibenahi sehingga mencapai kemampuan pengawasan yang tangguh. Situasi dunia menuntut agar Indonesia mampu mewujudkan kemampuan intelijen maritim yang canggih.
"Intelijen maritim merupakan bagian dari intelijen strategis dalam upaya untuk menjamin stabilitas nasional dan upaya untuk penginderaan terhadap lingkungan strategis, baik di dalam maupun di luar negeri. Dan banyak lagi tantangan maritim lainnya, yang memang sejatinya hanya akan sangat dipahami secara mendalam oleh seorang panglima yang berasal dari matra Angkatan Laut," tandas doktor lulusan Universitas Padjadjaran, Bandung tersebut.[]