Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, pihaknya akan menindak tegas kelompok Mujahid Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora karena terbukti telah melakukan aksi teror di Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Hadi menyebut, bentuk dukungan TNI terhadap tim Satgas Tinombala ialah dengan memberangkatkan pasukan khusus dari Bandar Udara Halim Perdana Kusuma pada Selasa, 1 Desember 2020.
Saya yakin kelompok MIT yang melakukan kejahatan atas penduduk yang tidak berdosa segera tertangkap.
"TNI akan menindak tegas atas pelaku yang dilaksanakan oleh MIT. Besok pagi akan diberangkatkan pasukan khusus dari Halim menuju ke Palu dan ditugaskan di Poso," kata Hadi dalam konferensi persnya bersama Menkopolhukam Mahfud Md di Jakarta, Senin, 30 November 2020.
Baca juga: Teror Berdarah di Sigi, Densus 88 dan TNI Harus Basmi Ali Kalora
Menurut Hadi, pasukan khusus yang dia kirimkan besok berguna untuk memperkuat barisan pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso.
"Sehingga, apa yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia bahwa kelompok MIT harus dikejar dan sampai dapat, akan kami laksanakan," ujarnya.
Untuk itu ia memohon dukungan penuh dari masyarakat agar operasi tersebut bisa berjalan dengan lancar. Hadi menambahkan, dukungan-dukungan lain untuk memperkuat operasi sudah dikirimkan secara bertahap oleh TNI.
"Dengan dukungan operasi tersebut, saya yakin kelompok MIT yang melakukan kejahatan atas penduduk yang tidak berdosa segera tertangkap," kata Hadi.
Baca juga: Mahfud MD: Peristiwa Sigi Bukan Perang Suku atau Agama
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso menyebut ada delapan orang DPO kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora yang diduga pelaku kekerasan di Sigi.
"Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kita konfirmasi dengan foto-foto DPO MIT Poso, ada kemiripan," ujarnya di Palu, Minggu, 29 November 2020 dikutip dari Antara.
Kata Abdul, kekerasan tersebut terjadi pada hari Jumat, 27 November 2020, sekitar pukul 09.00 WITA, di mana salah satu rumah warga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, didatangi oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) sebanyak delapan orang.
"Masuk lewat belakang mengambil beras kurang lebih 40 kilo, setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada basa-basi apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban," ujarnya.
Menurut dia, teror dilakukan tidak cukup sampai di situ, karena para pelaku kemudian melakukan pembakaran sedikitnya enam rumah warga setempat. []