Tegal - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menanggapi rangkaian cuitan akun Twitter @MataMataRakyat yang menuding dirinya menggunakan jaringan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) untuk mempengaruhi dan menguasai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Isu itu jelas datangnya darimana. Datangnya dari orang-orang yang ingin penanggulangan korupsi itu lemah. Malah cenderung diadu-domba antar aktivis," kata Sudirman usai menghadiri acara wisuda Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu 9 Oktober 2019.
Sudirman menyayangkan isi cuitan tersebut dibuat begitu hebat dan dikemas dengan canggih namun bertujuan untuk membunuh karakter dirinya.
"Jadi inilah sebab atau akibat kalau keterampilan itu tidak dipadu dengan moral atau etik," tandasnya.
Karena buat saya korupsi itu penyakit, penghambat kemajuan, penyebab kemiskinan, kebodohan, membuat kita tertinggal
Saat ditanya langkah apa yang akan diambil atas tudingan tersebut, Sudirman mengaku tidak bisa mengambil langkah apa-apa karena akun Twitter yang menudingnya adalah akun anonim. Namun dia mengingatkan pemilik akun untuk tahu batas hukum dan tidak meneruskan tuduhannya.
"Yang nulis anonim. Itu menunjukkan mereka ragu atau takut dengan apa yang ditulisnya. Tidak yakin juga. Ya kita tidak bisa mengambil langkah apa-apa. Kalau ini dianggap kekacauan mudah-mudahan penegak hukum mengambil langkah. Saya tidak bisa apa-apa kecuali memaafkan," ujarnya.
Sudirman yang pernah maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah menegaskan dirinya sudah aktif dalam gerakan pemberantasan korupsi sejak semasa kuliah dan berorganisasi.
"Saya kerjakan terus gerakan itu saat bekerja di instansi pemerintah. Karena buat saya korupsi itu penyakit, penghambat kemajuan, penyebab kemiskinan, kebodohan, membuat kita tertinggal," ujar dia.
Dalam cuitan yang muncul Sabtu 6 Oktober hingga Minggu 7 Oktober dengan judul 'Membongkar Strategi Jaringan Sudirman Said dalam Menguasai KPK’, akun Twitter @MataMataRakyat memaparkan sejumlah tudingan kepada Sudirman Said.
@MataMataRakyat antara lain menuding Sudirman Said melalui jaringan MTI yang didirikannya pada 1998 mempengaruhi dan berniat menguasai KPK. Selain itu, Sudirman Said juga dituding menggunakan KPK untuk kepentingan politik dan mengejar jabatan.
Sejumlah nama turut disebut dalam cuitan panjang @MataMataRakyat sebagai jaringan Sudirman Said. Di antaranya penyidik KPK Novel Baswesdan, dan mantan komisioner KPK Chandra Hamzah.