Story Telling, Bisa Gaet Traveler ke Destinasi Wisata

Teknik menceritakan kisah atau story telling terhadap suatu destinasi wisata di media sosial dapat menggoda traveler untuk berkunjung.
Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: Instagram/@devina_bertha)

Jakarta - Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani mengatakan teknik menceritakan kisah atau story telling terhadap suatu destinasi wisata di media sosial dapat menggoda traveler untuk  berkunjung. Itu menjadi keistimewaan lain terhadap suatu destinasi traveling.

Story telling menjadi nilai tambah bagi wisatawan saat berkunjung ke suatu destinasi wisata sehingga mampu menghidupkan suasana dalam meningkatkan pengalaman berwisata, terutama pada situs-situs warisan dunia di Indonesia seperti di Candi Prambanan.

Anak-anak muda sekarang, kalau tidak bercerita dengan baik mereka cenderung akan bosan dan tidak mau berkunjung lagi.

"Melalui media ini, nilai-nilai tersebut dapat disampaikan secara naratif baik melalui visual, audio, photo caption atau texts, ataupun kombinasi tiga metode tersebut," kata Rizki melalui keterangan resmi yang diterima Tagar, Sabtu 13 Juni 2020.

PangandaranSuasana di Pantai Pangadaran, Jawa Barat, Jumat, 12 Juni 2020. Objek wisata Pangandaran telah dibuka untuk wisatawan domestik dengan menerapkan protokol kesehatan diantaranya membawa surat keterangan kesehatan bebas Covid-19. (Foto: Antara/Adeng Bustomi)


Ia juga mengatakan, kunci kesuksesan dari menghidupkan narasi dalam aktivitas pariwisata ini tidak lepas dari usaha untuk menyesuaikan arus psikologi pengunjung dengan aktivitas penceritaan narasi tersebut.

"Anak-anak muda sekarang, kalau tidak bercerita dengan baik mereka cenderung akan bosan dan tidak mau berkunjung lagi. Untuk itu, narasi yang dibangun melalui story telling yang baik, akan mampu memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, menambah pengalaman berkunjung wisatawan, hingga membangun rasa penasaran bagi orang-orang untuk mengunjungi situs-situs tersebut," ujarnya.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta Manggar Sari Ayuati menambahkan, peta penyebaran situs di kawasan Prambanan terdapat kurang lebih 30 situs yang bisa dieksplorasi. Sembilan situs berlatar agama Hindu seperti Candi Prambanan, Kedulan, Barong, Ijo, Miri, Pondok, Ganesha Dawangsari, Sumur Bandung, dan Randu Gunting.

Candi Prambanan YogyakartaPT TWC akan membatasi pengunjung di destinasi wisata Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.(Foto: Tagar/Hidayat)


Kemudian 14 situs berlatar agama Buddha seperti Sewu, Bubrah, Lumbung, Ghana, Plaosan, Sojiwan, Kalasan, Sari, Pakem, Bugisan, Bogem, Sumber Watu, Dawangsari, dan Banyunibo. Satu situs pemukiman Ratu Boko, satu situs Perbengkelan Gupolo. Lima situs tidak teridentifikasi latar belakang keagamaannya seperti Tinjon, Watu Gudig, Karang, Sanan, dan Patihan.

"Kawasan Prambanan merupakan sebuah kota kuno (ancient city) terbukti dari banyaknya peninggalan budaya yang ada. Dan merupakan peninggalan Kerajaan Mataram kuno yang merupakan sebuah peradaban yang maju dengan segala organisasi kenegaraan yang telah terstruktur dengan baik sehingga menjadi salah satu peletak dasar kehidupan bernegara di Indonesia," tutur dia.

Berita terkait
Wisatawan Malioboro Marah Ditegur Tak Pakai Masker
Pengunjung Malioboro Yogyakarta marah-marah saat ditegur karena tidak memakai masker.
Wisatawan Malioboro Dipantau Sistem Barcode
Sistem barcode diterapkan kepada wisatawan Malioboro Yogyakarta. Tujuannya untuk memantau tingkat kerumunan.
Pariwisata Islandia Dibuka, Turis Wajib Tes Corona
Islandia berencana membuka kembali sektor pariwisatanya untuk wisatawan pada 15 Juni 2020. Semua turis yang berkunjung harus menjalani tes Corona.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina