Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan kepada seluruh lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN untuk menjaga integritas dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara. Sri Mulyani menasehati agar mereka tidak mudah tergoda dengan uang sogokan. Pasalnya, para wisudawan STAN tersebut akan bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang bakal mengelola keuangan negara.
Keuangan negara ini adalah uang masyarakat, bangsa negara. Bukan uang kita, bukan uang nenek moyang kita, bukan untuk anak cucu saya sendiri, tidak. Ini adalah uang rakyat.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menekankan, uang yang dikelola mereka nantinya merupakan uang negara yang didapatkan dari dana masyarakat.
"Keuangan negara ini adalah uang masyarakat, bangsa negara. Bukan uang kita, bukan uang nenek moyang kita, bukan untuk anak cucu saya sendiri, tidak. Ini adalah uang rakyat," kata Sri Mulyani saat memberi sambutan dalam Wisuda Akbar PKN STAN 2020 di Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020.
Sri Mulyani melanjutkan, dalam menjalankan tugas di sektor keuangan negara, besar kemungkinan ada praktik-praktik sogok yang nilainya cukup beragam. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada para lulusan PKN STAN periode 2019-2020 agar bisa menjaga integritas.
"Nilainya bisa jutaan, puluhan juta, ratusan juga, bahkan bisa miliaran. Namun itu (integritas) tidak diperjualbelikan. Nilai jutaan, puluhan juta, miliar itu menjadi nggak ada harganya begitu anda menjual integritas anda. Anda menjadi tidak punya nilai," ungkap Menkeu.
Wanita yang akrab disapa Ani ini menjelaskan, bila uang negara dikelola dengan baik, maka bisa mensejahterakan masyarakat. Namun uang tersebut bisa menjadi godaan bila dikelola oleh orang yang tidak memiliki integritas.
- Baca Juga : Sri Mulyani Menteri Keuangan Terbaik Versi Global Market
- Baca Juga : Sri Mulyani: Belanda Wariskan Perekonomian Rusak dan Utang
Integritas sendiri, merupakan sesuatu yang tidak boleh diperjualbelikan karena itu menggambarkan karakter seseorang. Ketika integritas digadaikan, maka seseorang tidak lagi berharga karena bisa dibayar dengan uang sogokan. []