Sri Mulyani: Disrupsi Digital Hilangkan Sejumlah Pekerjaan Tapi Akan Muncul Ekonomi Baru

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Disrupsi digital memang menghilangkan beberapa pekerjaan. Namun memunculkan ekonomi-ekonomi baru.
Teller dan back office bank mungkin akan hilang . (Foto: Tagar/Shutterstock)

TAGAR.id, Jakarta - Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, disrupsi dan transformasi digital telah menjadi tantangan secara global bukan hanya Indonesia. Disrupsi digital memang menghilangkan beberapa pekerjaan. Namun di sisi lain, hal itu akan memunculkan ekonomi-ekonomi baru.

"Transformasi digital itu memunculkan ekonomi-ekonomi baru. Teller dan back office bank mungkin akan hilang katakanlah tetapi pasti akan memunculkan services baru yang dibutuhkan masyarakat," jelas Sri Mulyani.

Ucapan Sri Mulyani itu disetujui oleh para pemimpin bank di Indonesia. Mereka juga menyiapkan beragam strategi mengatasi masalah tersebut.


Transformasi digital itu memunculkan ekonomi-ekonomi baru. Teller dan back office bank mungkin akan hilang katakanlah tetapi pasti akan memunculkan services baru yang dibutuhkan masyarakat.


Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri Tbk Panji Irawan mengatakan bahwa strategi perusahaannya dengan memberikan pendidikan serta pemetaan talenta yang dimiliki teller.

Selain itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk Royke Tumilaar, mengatakan berkurangnya peran teller bank itu sebenarnya juga sudah dimulai. Banyak nasabah BNI juga telah menggunakan mobile banking.

Peralihan itu juga membuat volume transaksi yang membutuhkan bantuan teller mulai banyak berkurang.

Fenomena itu sebenarnya sudah diprediksi banyak pengamat dan ekonom beberapa waktu lalu. Mereka menyatakan teller akan digantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan.

Kepada Bloomberg TV tahun 2017 lalu, Vikram Pandit, yang pernah menjabat sebagai Executive Officer Citigroup Inc 2007-2012 mengatakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan robot akan menghilangkan pekerjaan bank. Prediksinya hal itu akan terjadi dalam 30 tahun ke depan.

Pada akhirnya, akan membuat tekanan pada jumlah karyawan yang bekerja pada perusahaan di industri perbankan. Selain itu laporan keuangan emiten perbankan utama menyebutkan pengurangan jumlah karyawan dari tahun ke tahun menjadi pola nyata, termasuk dalam lima tahu terakhir pengurangan sudah terjadi secara perlahan. []

Berita terkait
Cerita Sri Mulyani Indonesia Lolos dar 3 Kali Krisis Ekonomi
Kemudian, krisis global tahun 2008-2009 melahirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai badan pengawas industri keuangan.
Pengakuan Sri Mulyani Soal Ekonomi RI Lebih Cepat Pulih Dibanding Krisis 98
Hasilnya terlihat, sekalipun ekonomi negatif 2,07% pada periode tersebut, namun tidak sedalam banyak negara lain.
Tak Ada Pilihan, Sri Mulyani Beri Alasan Indonesia Berutang
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia dalam dua tahun terakhir sedang mengalami kelumpuhan.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.