Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran lebih dari Rp 170 triliun digelontorkan pemerintah untuk menangani Covid-19 pada tahun 2022.
Anggaran tersebut itu berasal dari penerimaan negara pajak, bea cukai, PNBP dan pinjaman," tulis Sri Mulyani seperti dikutip dari unggahan di akun Facebooknya, Kamis, 17 Juni 2020.
Dia menjelaskan, gelontoran anggaran yang besar itu menunjukkan negara hadir dalam melindungi masyarakat dari ancaman covid-19 dan dampak ekonomi yang ditimbulkannya.
"APBN harus kita jaga bersama untuk tetap sehat dan kuat menghadapi hantaman luar biasa ini. Pajak yang Anda bayar adalah bagian dari APBN yang sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia," ujarnya.
Alokasi anggaran tersebut di antaranya.
Pertama, pengadaan vaksin sebesar Rp 58,1 triliun.
Kedua, biaya perawatan masyarakat yang terinfeksi virus corona sebesar Rp 32,33 triliun.
Ketiga, biaya testing dan tracing sebesar Rp 6,68 triliun.
Keempat, untuk insentif dan santunan tenaga kesehatan sebesar Rp 16,83 triliun.
Kelima, untuk insentif perpajakan seperti pembebasan PPN dan bea masuk impor alat kesehatan Rp 20,85 triliun.
Keenam, biaya operasi kesehatan vaksinasi atau APD sebesar Rp 3,3 triliun.
Ketujuh, sarana dan prasaran alat kesehatan sebesar Rp 1,6 triliun.
Kedelapan, biaya penanganan kesehatan lain di daerah sebesar Rp14,86 triliun.
Kesembilan, anggaran untuk satgas di BNPB sebesar Rp 0,86 triliun.
Kesepuluh untuk anggaran penelitian dan komunikasi Rp 1,17 triliun. []