Kudus - Terduga teroris, MF alias F, 24 tahun, warga Desa Bae, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88. Ia ditangkap polisi khusus antiteror di Kabupaten Rembang, Rabu, 30 September 2020. Di mata warga, pria tersebut dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah.
Untuk mengetahui sosok MF, Tagar bersama sejumlah awak media lain di Kudus menyambangi rumah tinggalnya, Kamis siang, 1 Oktober 2020. Terlihat, rumah lantai dua bercat biru itu nampak sepi. Sempat ada seorang anak kecil keluar dari dalam rumah dan memberitahu tak ada orang di rumah tersebut.
Bambang Gusti Warso, 55 tahun, warga sekitar, membenarkan ada kegiatan penggeledahan oleh Densus 88 di rumah tersebut pada Rabu kemarin. Informasi yang diterimanya, salah satu penghuni rumah berinisial MF terseret kasus terorisme.
"Itu bukan rumah MF, tapi rumah kakeknya. Di sana MF tinggal bersama kakek, nenek, istri dan adik-adiknya," ujar dia.
Penampilan dia seperti warga pada umumnya. Tidak pakai celana cingkrang atau bagaimana. Cuma sedikit brewokan.
Dari penuturan Bambang, MF merupakan anak sulung dari 13 bersaudara. Orang tuanya memiliki usaha toko bangunan dan MF diketahui warga kerap membantu berjualan.
"Saya beberapa kali beli material di sana. Terakhir beli material ke sana, puasa kemarin. Saat itu MF yang melayani," ungkap Bambang.
Saat disinggung mengenai kepribadian MF di masyarakat. Bambang secara tegas mengaku MF merupakan pria berkepribadian baik dan ramah dengan tetangga.
"Kalau aktivitasnya sehari-hari saya kurang tahu, soalnya bukan tetangga dekat. Penampilan dia seperti warga pada umumnya. Tidak pakai celana cingkrang atau bagaimana. Cuma sedikit brewokan," imbuh Bambang.
Baca juga: Mahfud Dorong TNI Terlibat Tangani Terorisme
Hal senada disampaikan Supri, 50 tahun, tetangga MF yang lain. Dia menilai MF sebagai sosok yang baik dan suka menyapa tetangganya.
MF juga dinilai sebagai pria yang pandai hidup bersosial dengan lingkungan sekitar. Supri beberapa kali menjumpai MF salat jemaah dan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan masjid dekat rumahnya.
"Dia dan keluarganya, agamanya bagus," katanya.
Meski rumahnya berdekatan dengan tempat tinggal MF, Supri mengaku tidak begitu mengetahui aktivitas ayah dua anak tersebut. "Dia kerja merantau, istri dan dua anaknya tinggal di sini," sahutnya.
Baca lainnya:
- Tips Gus Miftah untuk Hindari Radikalisme dan Terorisme
- BNPT: Peran Ormas Islam Besar Cegah Radikal Terorisme
Saat ditanya mengenai, aktivitas MF berjualan es tebu di Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang. Supri dengan tegas mengaku tidak tahu sama sekali informasi tersebut.
"Setahu saya, dulu MF memang membantu ayahnya jualan di toko bangunan. Setelah menikah, dia merantau entah kemana saya kurang tahu," jelas Supri.
Sementara soal penangkapan tetangganya karena diduga terlibar jaringan teroris, Supri mengaku tidak kaget dan biasa-biasa saja.
"Ini bukan kali pertama di daerah sini. Dulu di utara sana, Abu Talut, juga ditangkap karena terorisme. MF ini ada kaitannya dengan Abu Talut, saya tidak tahu," imbuh dia. []