Tangerang - Pria berinisial SKN (18) telah berhasil diringkus oleh aparat keamanan Polisi Sektor (Polsek) Pasar Kemis ihwal aksi vandalismenya di Musala Darussalam yang terletak di Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Selasa, 29 September 2020.
SKN bertempat tinggal tidak jauh dari musala yang menjadi sasaran aksi vandal. Pria lajang tersebut, merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, hasil pernikahan KRJ dan EA. Sedangkan Kakaknya adalah anggota Kepolisian yang bertugas di Polda Metro Jaya.
Saat diajak bicara tidak nyambung seperti orang normal.
SKN menyelesaikan pendidikan terakhirnya di SMA Swasta di Kota Tangerang. Ia juga berencana untuk berkuliah di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Tapi pihak keluarga melarangnya.
Menurut keterangan EA, sudah satu tahun kebelakang SKN mengalami perubahan perilaku di luar kebiasaannya. Dimana pada tahun-tahun sebelumnya anak bontotnya itu sangat rajin melaksanakan ibadah wajib maupun sunah.
"Sekarang malah hampir tiga bulan kebelakang sudah jarang melaksanakan kegiatan sholat berjamaah di Musala," ujar EA, dikutip Tagar, 30 September 2020.
EA mengatakan, kurun waktu tiga bulan ke belakang SKN rutin menonton chanel YouTube tentang kisah nabi dan juga Al-Fatih tentang perjuangan umat muslim di Negara Turki.
Sejak masa itu juga, SKN sudah tidak lagi diperbolehkan untuk keluar rumah kecuali didampingi oleh keluarga. Berdasarkan hasil dari pemeriksaan pengobatan alternatif yang dijalaninya.
Sempat SKN mencoba Pengobatan Hipnoteraphy di perumahan Citra Raya Cikupa, Kabupaten Tangerang. "Pihak keluarga juga berencana akan membawa yang bersangkutan untuk berobat alternatif 'Ningsih Tinampi' di Jawa timur hasil dari melihat di televisi," ujar EA.
Pada tanggal 5 September lalu, keluarga SKN mengundang salah seorang Ustaz bernama Siswanto yang terkenal dengan pengobatan bermetode rukiah.
"Saya dijemput oleh keluarga SKN untuk mengobatinya dengan cara Rukiah. Setelah dilakukan proses pengobatan, bahwa saat diajak bicara tidak nyambung seperti orang normal. Dia (SKN) selalu bercerita tentang DAJJAL dan Kematian sehingga dinilai mengalami depresi atau stres," ujar Siswanto.
Sebelum melakukan aksi Vandal, sang ibu juga kerap mendapat ancaman ingin dibunuh oleh SKN karena menganggap bahwa darah orang tua kandungnya itu adalah halal.
Atas kejadian yang dilakukan SKN, warga sekitar sudah dipastikan tidak akan terpancing atau terprovokasi oleh ulahnya. "Semua warga di sini sudah mengetahui perilaku yang bersangkutan," ujar Anian, tetangga SKN.[]