Jakarta – Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Muhammad Nabil Harun mengatakan Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Solah semasa hidup aktif memberikan pencerahan. Jasa adik kandung Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gusdur itu dalam memajukan bangsa, kata Nabil, tak dapat dipandang sebelah mata.
Alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk menatap wajah beliau untuk terakhir kalinya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa tersebut menyebutkan Gus Solah kerap memberikan masukan kepada para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Semasa hidup, dia juga tak segan memberikan kritik kepada Nahdlatul Ulama (NU)
"Di Nahdlatul Ulama beliau adalah sosok yang kritis. Beliau sosok yang selalu memberikan saran-saran dan nasihat yang luar biasa," kata Nabil kepada Tagar, Minggu, 2 Februari 2020.
Nabil kemudian menceritakan kenangannya ketika bertemu Gus Solah. Saat itu, dia mendampingi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) NU, Said Aqil Siroj bersama keluarga ke kediaman Gus Solah di Ponpes Tebu Ireng pada 28 Desember 2018. Suasana hangat mengiringi pertemuan itu.
"Saat itu saya mendampingi Ketua Uumum PBNU Prof Dr. KH. Said Aqil Siroj beserta seluruh keluarganya untuk sowan menghadap beliau dalam suasana yang sungguh hangat sekali," ujarnya.
Kesempatan lain ketika bertemu Gus Solah terjadi ketika tokoh NU itu sebelum dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita Jakarta pada Minggu 2 Februari 2020, pukul 20.59 WIB.
Dia merasa bersyukur dapat menghabiskan waktu sejenak bertemu dengan Gus Solah sebelum menghembuskan napas terakhir. "Alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk menatap wajah beliau untuk terakhir kalinya, sebelum beliau dimandikan dan dikafani," ujarnya.
Sebelumnya Gus Solah sempat menjalani operasi untuk mencegah gangguan irama jantung atau ablasi di RS Harapan Kita. Namun, pascamenjalani operasi, kondisinya kembali menurun. Gus Solah wafat di usia 77 tahun.
Kini Gus Solah disemayamkan di rumah duka di Jalan Bangka Raya, Mampang Perapatan, Jakarta Selatan. Rencananya jenazah akan diberangkatkan ke Jombang menggunakan pesawat terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Senin, 3 Februari 2020 sekitar pukul 09.00 WIB, dan akan dimakamkan di Ponpes Tebu Ireng sekitar pukul 16.00 WIB. []