Sosialisasi Prokes dengan Bersepeda dan Becak di Solo

Aparat gabungan di Kelurahan Serengan, Solo, sosialisasi protokol kesehatan keliling dengan sepeda dan becak.
Petugas membagi dan memakaikan masker pada warga saat sosialisasi protokol kesehatan (prokes) di Kelurahan Serengan, Kota Solo, Sabtu 21 November 2020. (Foto: Tagar/Sri Nugroho)

Solo - Masih tingginya angka penularan Covid-19 di Kota Solo membuat sosialisasi protokol kesehatan (prokes) terus dilakukan. Temasuk yang dilakukan oleh aparat gabungan di Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan pada Sabtu, 21 November 2020.

Sosialisasi digelar dengan berkeliling kelurahan menggunakan sepeda dan becak yang membawa speaker berukuran besar. Kegiatan dilaksanakan dengan melibatkan pegawai kelurahan, polsek, koramil puskesmas hingga Palang Merah Indonesia (PMI) kelurahan setempat.

Petugas gabungan sosialisasi melintasi jalan-jalan sempit di kampung-kampung kelurahan Serengan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat benar-benar tepat sasaran dan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan kebiasaan baru di pandemi.

“Kami tak mau dan tidak boleh bosan untuk terus mensosialisasikan ke masyarakat terkait protokol kesehatan. Masyarakat diharapkan untuk tidak abai bahwa Covid-19 itu ada dan semua harus displin menerapkan protokol kesehatan,” kata Lurah Serengan Ida Setyaningsih.

Selama ini, kepatuhan warga Serengan sudah cukup bagus. Namun masih ada warga yang lalai tidak menggunakan masker.

Pantauan di lapangan, di sela sosialisasi, petugas juga membagi masker bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker. Sekaligus mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.

Termasuk sejumlah anak-anak dan lansia yang tengah duduk-duduk di depan rumah namun tidak menggunakan masker, petugas langsung menghampiri dan memakaikan masker yang dibawa.

Menurut Ida, masyarakat juga diminta tetap menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, maka akan sangat membantu dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.

“Selama ini, kepatuhan warga Serengan sudah cukup bagus. Namun masih ada warga yang lalai tidak menggunakan masker. Harapan kami, lewat sosialisasi ini, warga yang lalai dapat diingatkan untuk terus menjaga kesiplinan dalam protokol kesehatan,” tegas Ida.

Baca lainnya: 

Dia juga mengaku cukup lega dengan kondisi di wilayahnya terkait Covid-19 ini. Memang ada satu-dua warga yang terindentifikasi positif namun itu bukan dari wilayahnya, melainkan berasal dari luar Serengan.  

"Penyebabnya karena ada yang tertular di tempat kerjaan, atau usai pergi ke sebuah tempat. Namun tidak ada klaster tertentu di wilayah kami. Ini harus terus dijaga,” ungkapnya. 

Ida menambahkan program Jogo Tonggo di wilayahnya sudah berjalan cukup baik.

“Jika ada warga yang terpapar dan melakukan isolasi mandiri, kami melapor ke Pemkot Solo untuk mendapatkan bantuan. Selain itu, masyarakat sendiri juga berkontribusi memberikan bantuan jika ada tetangganya yang melakukan isolasi mandiri,” imbuhnya. []

Berita terkait
Pilkada di Depan Mata, KPU Solo Mulai Rakit Kotak Suara
KPU Kota Solo mulai merakit 2.522 kotak suara jelang Pilkada 9 Desember 2020.
Tambah 106 Kasus Covid-19 dalam Sehari, Pemkot Solo Waswas
Solo mencatat rekor baru di kasus positif Covid-19, yakni 106 kasus dalam sehari. Kondisi ini membuat Pemkot Solo waswas.
Nakes Positif Covid-19, RSUD Ngipang Solo Batasi Layanan
RSUD Ngipang Solo mulai melakukan pembatasan pelayanan kesehatan. Ini setelah ditemukan sejumlah nakes rumah sakit itu yang positif Covid-19.