Jakarta - Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini kurang memperhatikan Muhammadiyah.
Hal itu dikatakannya karena melihat dalam pengangkatan sejumlah Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), tidak ada perwakilan dari ormas yang didirikan KH. Ahmad Dahlan ini.
"Persoalannya juga Muhammadiyah tidak konglomerat. Sementara ada kecenderungan negara ini hanya berpihak pada konglomerat," kata Mu'ti dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jumat, 13 Desember 2019.
Menurut dia, jajaran Wantimpres yang dilantik Jokowi semua dari golongan orang kaya. Sehingga, ia berkelakar kepada jemaah agar tidak bermimpi untuk menjadi pejabat jika tidak kaya.
Ada kecenderungan negara ini hanya berpihak pada konglomerat.
"Lihat saja orang yang dilantik jadi Wantimpres tadi itu. Itu kan kulluhum jami'an minal aghniya (semuanya dari kalangan kaya) dan tidak satu pun yang minal fuqara wal masakin (dari kaum fakir dan kaum miskin)," ujarnya.
Diketahui, Jokowi telah melantik sembilan Wantimpres yang akan mendampinginya selama lima tahun ke depan.
Mantan Menko Polhukam Wiranto diangkat menjadi ketua sekaligus anggota Wantimpres, bos Grup Mayapada Dato Sri Tahir, Komisaris Utama PT Mustika Ratu Tbk Putri Kus Wisnu Wardani, dan pendiri Medco Group Arifin Panigoro.
Kemudian juga ada dari Partai Golkar Agung Laksono, politikus senior PDIP Sidarto Danusubroto, senior PPP Mardiono, serta mantan Gubernur Jawa Timur Sukarwo atau Pakde Karwo.
Terakhir, dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau Habib Luthfi. []
Baca juga: