Jakarta - Politisi Ferdinand Hutahaean (FH) meminta Polri menggeledah markas Front Pembela Islam (FPI) yang berada di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Kabupaten Bogor. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti-bukti dugaan keterlibatan FPI dengan jaringan terorisme.
Sebab, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris di Makassar beberapa waktu lalu, dimana diantaranya ada anggota FPI.
Ya, seperti Petamburan yang selama ini menjadi markas FPI, dan di Megamendung saya pikir sangat layak untuk digeledah kepolisian saat ini, guna mencari bukti-bukti
Dari hasil pemeriksaan Polda Sulawesi Selatan, ditemukan fakta bahwa FPI dan kelompok Anshor Daulah (JAD) di wilayah Kota Makassar sudah melakukan deklarasi mendukung ISIS dan dilanjutkan dengan "Baiat" kepada ISIS.
Dihubungi Tagar, Ferdinand berharap polisi melakukan penelusuran lebih dalam terkait dugaan keterkaitan FPI dengan kelompok teroris.
"Terkait dengan penangkapan itu, menurut saya sangat menarik untuk ditelusuri jaringannya kemana, hubungannya dengan siapa, semua bisa ditelusuri. Tinggal dilihat saja, ditangkap, disita alat komunikasinya, email, handphone dan lain sebagainya. Nanti disitu akan terlihat," kata Ferdinand, Kamis, 4 Februari 2021.
Menurutnya, untuk melengkapi bukti-bukti tersebut, kepolisian harus menggeledah tempat tinggal atau lokasi yang dicurigai berkaitan dengan terorisme dan FPI.
"Kepolisian harus dengan cepat menggeledah untuk mencari bukti-bukti. Apakah ada bukti-bukti keterlibatan FPI ini dengan jaringan terorisme global. Ya, seperti Petamburan yang selama ini menjadi markas FPI, dan di Megamendung saya pikir sangat layak untuk digeledah kepolisian saat ini, guna mencari bukti-bukti," tuturnya.
Lebih lanjut, dia meminta semua pihak untuk menanti hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian.
- Baca juga: Minta Polri Terbuka ke Publik, FPI Pendukung Terorisme Global?
- Baca juga: 19 Teroris di Sulsel Dibawa ke Jakarta, Kapolda: Ada Anggota FPI
"Jangan-jangan apakah di sana ada bukti-bukti keterlibatan FPI dengan jaringan-jaringan terorisme global. Itu menjadi sangat menarik dan kita tunggu kepolisian untuk terus mengembangkan penyelidikannya," ucap Ferdinand.[]