Soal Tapal Batas, Warga Dua Nagari di Tanah Datar Ribut Lagi

Warga dua nagari di Kabupaten Tanah Datar kembali terlibat konflik. Pemicunya tak lain karena persoalan tapal batas wilayah.
Ilustrasi batas pagar tanah. (Foto: Tagar/Dok.Pixabay)

Tanah Datar - Konflik dua kelompok masyarakar di dua Nagari di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali terjadi. Persoalan ini dipicu masalah tapal batas Nagari Padang Laweh Malalo dengan Nagari Sumpur di Kecamatan Batipuh Selatan.

Yang jelas semua turun, ada juga yang standby di Polsek setempat untuk bersiaga.

Informasinya, konflik kembali pecah karena salah satu pihak memasang plang bertuliskan kawasan wisata olahraga Siti Nurjanah di wilayah Nagari Padang Laweh Malalo.

Kembali terjadinya keributan itu dibenarkan Kepala Sub Bagian Humas Polres Padang Panjang AKP Witrizawati. "Iya benar, sekarang lagi dimediasi untuk mencari titik temunya," katanya saat dihubungi Tagar melalui sambungan seluler, Senin, 12 Oktober 2020.

Witrizawati belum bisa membeberkan detil kronologi kejadian antara kelompok masyarakat di dua nagari tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa semua penjabat utama Polres Padang Panjang turun ke lokasi kejadian untuk menenangkan massa dan mencari solusi bagi kedua belah pihak.

"Yang jelas semua turun, ada juga yang standby di Polsek setempat untuk bersiaga," katanya.

Sebelumnya, dua kelompok masyarakat di dua nagari di Kabupaten Tanah Datar itu juga sempat terlibat bentrok pada Kamis, 5 Desember 2019. Tiga orang warga dilarikan ke Rumah Sakit karena mengalami luka-luka.

Kapolres Padang Panjang AKBP Sugeng Hariyadi (pada masa itu), membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, aksi bentrokan dipicu persoalan tapal batas wilayah antara kedua nagari.

Menurutnya, masyarakat yang terlibat bentrokan berasal dari Nagari Bungo Tanjung, Kecamatan Batipuh dan Nagari Sumpur di Kecamatan Batipuh Selatan. "Benar ada kejadian itu. Tiga korban luka akibat gesekan antar warga dan sudah dilarikan ke RSUD Padang Panjang," kata Sugeng Hariyadi kepada Tagar melalui sambungan selulernya, Kamis 5 Desember 2019 malam.

Menurut Kapolres, sebelum bentrokan terjadi, telah dilakukan rapat untuk kesepakatan tapal batas wilayah yang diikuti beberapa nagari pada pagi harinya di kantor camat. "Sudah ada kesepakatan, antara Nagari Sumpur, Malalo, Padang Laweh. Tapi secara sepihak Bungo Tanjuang memasang tapal batasnya di Sumpur, sehingga warga protes," katanya. []



Berita terkait
Pria Pengedar Ganja di Tanah Datar Diringkus Polisi
Seorang pria diduga pengedar ganja di Tanah Datar diringkus polisi. Dia diciduk saat menunggu calon pembeli.
Pengedar Sabu di Tanah Datar Diringkus Polisi
Seorang pengedar sabu di Tanah Datar diringkus polisi saat berada di sebuah warung dekat kediamannya.
Dosen UNP Dorong Keterbukaan Informasi Publik di Tanah Datar
Dosen Universitas Negeri Padang mengembangkan program keterbukaan informasi publik di Kabupaten Tanah Datar.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.