Soal Gibran dan Kaesang Salim ke Megawati, PDIP: Niat Baik, Harus Kita Hargai

Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, menyebut bahwa tindakan yang dilakukan Gibran dan Kaesang Pangarep itu pantas dilakukan.
Bacawapres Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep salim ke Ketum PDIP Megawati. (Foto: Tagar/Tangkapan Layar)

TAGAR.id, Jakarta - Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Gibran Rakabuming Raka salim kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pada pengudian nomor urut capres cawapres Selasa, 14 November 2023 lalu.

Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, menyebut bahwa tindakan yang dilakukan Gibran dan Kaesang Pangarep itu pantas dilakukan.

"Semua yang dilandasi niatan baik, dan tulus, harus kita hargai. Secara kultural, hal tersebut juga sangat pantas dilakukan," kata Hendrawan, 15 November 2023.

Menurut Hendrawan, bangsa Indonesia itu membangun politik yang bermartabat. Hendrawan pun menyinggung soal adanya aturan soal etika kehidupan berbangsa.


Semua yang dilandasi niatan baik, dan tulus, harus kita hargai. Secara kultural, hal tersebut juga sangat pantas dilakukan.


"Kita sama-sama membangun politik yang bermartabat. Jadi kalau kami bicara etika, karena selain sangat penting untuk transformasi budaya politik kita, kita punya Tap MPR yang masih berlaku tentang etika kehidupan berbangsa, Tap MPR no VI tahun 2021," katanya.

Seperti yang diketahui, Gibran menceritakan detik-detik dirinya salaman dengan Megawati, pada pengundian nomor urut pasangan calon presiden di KPU, Selasa, 14 November 2023.

Gibran menyebut saat itu Megawati tiba di lokasi pengundian nomor urut pasangan capres dan cawapres setelah hujan reda.

"Saya sekali salamannya. Karena itu kan kondisi hujan dan outdoor, Ibu (Mega) datang ketika kondisi hujan sudah reda, jadi memang beliau paling terakhir masuk tempat itu. Jadi posisi kami sudah duduk semua," kata Gibran.

"Saya mungkin paling pertama tahu, 'Oh Ibu sudah datang', saya langsung salim ke beliau. Terus Pak Prabowo menyusul dan Kaesang," sambungnya.

Gibran juga menepis anggapan Megawati cuek dengan Kaesang saat salaman. Gibran menyebut tidak ada penolakan dari Megawati di momen tersebut.

"Nggak ada penolakan kok," kata Gibran menjawab wartawan soal beberapa netizen yang menganggap Megawati tidak membalas salam Kaesang.

Gibran juga menepis komentar dan narasi bernada negatif di media sosial yang diarahkan ke Megawati. Gibran menegaskan Megawati sangat baik dan masih menerima dirinya dan Kaesang meskipun berbeda pilihan.

"Beliau (Megawati) sangat baik. Masih menerima kami, dari saya, Kaesang, Pak Prabowo, semua diterima nggak ada penolakan," ucap Gibran.

"(Soal salaman dalam posisi duduk?) Kita memang dari dulu begitu dengan Bu Mega. Nggak ada penolakan. Nggak mungkin ada penolakan. Jangan percaya video potongan yang beredar, nggak ada penolakan. Kami bertiga diterima dengan baik. Misalnya Pak Prabowo dengan Pak Sandi juga diterima dengan baik kok," lanjutnya. []

Berita terkait
Gerindra: Kalau Tidak Suka Prabowo-Gibran Nggak Usah Dipilih, Indonesia Bukan Korea Utara
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, memaklumi bahwa tidak semua masyarakat Indonesia menyukai pasangan Prabowo-Gibran.
Prabowo-Gibran Dinilai Mampu Menangkap Keinginan Imajinasi Pemilih Muda
Rico menilai generasi muda memiliki cara pandang sendiri dalam menyikapi suatu masalah, bukannya apatis atau tidak perhatian. Simak ulasannya.