Jakarta - Juventus rupanya masih menyimpan dendam saat gelar juara liga musim 2006 dicopot karena skandal calciopoli dan kemudian diserahkan ke Inter Milan. Juve menyatakan tidak akan seperti Inter saat menghadapi kompetisi Serie A Italia musim ini. Namun eks Presiden Inter Massimo Moratti menyebut Juve telah melakukan penipuan.
Dendam lama yang kembali terungkit saat Presiden Juve Andrea Agnelli memberi 'like' atas sebuah pernyataan di media sosial bahwa I Bianconeri akan menolak bila kompetisi musim ini dihentikan di tengah jalan dan timnya dihadiahi Scudetto.
Agnelli sendiri menegaskan bila kompetisi Serie A Italia tetap harus diselesaikan. Juve hanya akan dikukuhkan sebagai juara bila menduduki peringkat teratas di akhir liga.
Kasusnya sangat berbeda. Pada saat itu, yang terjadi adalah penipuan
Juve yang saat ini bertengger di puncak klasemen tidak ingin mengikuti jejak Paris Saint-Germain yang dinyatakan juara karena Ligue 1 Prancis tak memungkinkan diselesaikan. Pemerintah Prancis menetapkan kegiatan olahraga termasuk kompetisi domestik harus menunggu sampai September 2020 bila ingin digulirkan lagi.
Dengan keputusan itu, liga harus berhenti meski masih menyisakan 11 pertandingan. Pasalnya Prancis sudah harus mengirim wakil yang berkompetisi di Liga Champions dan Liga Europa ke UEFA sebelum September.
Seorang suporter Juve @DirtyHarry1982 menciutkan bila La Vecchia Signora tidak akan seperti PSG. Menurut dia Juve pasti menghendaki liga diselesaikan
"Kami tidak ingin menjadi juara seperti itu. Apalagi (Agnelli) sudah mengatakan menolaknya. Saya berharap dia tetap pada pendiriannya. Kami bukanlah Inter." Demikian tulisan yang diunggahnya. Agnelli pun memberi 'like' atas komentar tersebut.
Komentar itu merujuk pada gelar juara Juve yang dicopot pada musim 2006 karena skandal calciopoli. Tidak hanya gelarnya yang kemudian diserahkan kepada Inter sebagai peringkat kedua, Juve juga dihukum turun kasta ke Serie B.
Gelar Juara Inter Bukan Hadiah dari Juve
Juve rupanya masih tidak terima dengan hukuman tersebut dan menganggap Inter meraih Scudetto karena hadiah dari mereka. Namun Moratti menilai hal yang wajar bila Inter yang kemudian menjadi juara liga. Menurut dia apa yang dilakukan Juve adalah sebuah penipuan karena mengatur skor pertandingan.
"Kasusnya sangat berbeda. Pada saat itu, yang terjadi adalah penipuan. Sekarang situasinya berbeda karena ada virus yang muncul di seluruh dunia," tutur Moratti.
Moratti tak mempersoalkan bila Juve masih menyimpan dendam kisah lama itu. Bagi dia, Juve bukannya rival kecuali di pertandingan.
Musim ini, Inter sempat bersaing dengan Juve di kompetisi. Kedua tim silih berganti menduduki puncak klasemen. Namun performa Beneamata mulai goyah menjelang dihentikannya kompetisi karena pandemi Covid-19. Dalam derby d'Italia di kandang Juve di Stadion Allianz, Inter dipaksa menyerah 2-0.
Kekalahan itu mengakibatkan Inter merapatkan jarak poin dengan Juve yang mengantongi poin 63. Mereka unggul 9 poin dari Inter yang berada di peringkat 3. Sedangkan Lazio yang menduduki posisi 2 memiliki poin 62. []