Soal Data Bocor di 2019, Facebook Jelaskan Cara Kerja Hacker

Facebook Inc memastikan pihaknya telah berhasil mengatasi permasalahan yang menyebabkan data 530 juta pengguna mereka bocor pada 2019 lalu.
Logo Facebook yang dicetak 3D. (Foto: Antara/REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta - Perusahaan Facebook Inc memastikan pihaknya telah berhasil mengatasi permasalahan yang menyebabkan data 530 juta pengguna mereka bocor pada 2019 lalu.

Lewat pernyataan yang disampaikan melalui blog resminya, Facebook juga mengatakan pihak internal telah melakukan perbaikan dan upaya untuk mencegah peretasan kembali terjadi di masa depan.

"Sebagai hasil dari tindakan yang kami ambil, kami yakin masalah spesifik yang menyebabkan peretas bisa mengambil data tersebut pada 2019 sudah tidak ada lagi," kata Facebook, dikutip Tagar pada Kamis, 8 April 2021.

Sebagai penyedia layanan media sosial terbesar, meliputi WhatsApp dan Instagram, mereka meyakini sistemnya kini telah aman.

Facebook mengatakan data tersebut diambil bukan dengan cara meretas sistem mereka, namun dengan metode "scraping" sebelum September 2019. Scraping dilakukan dengan memasang perangkat lunak otomatis untuk mengambil informasi publik yang ada di internet.

Mereka menjelaskan, peretas menyalahgunakan fitur impor kontak, yang biasanya digunakan untuk menemukan teman yang juga memiliki akun di Facebook.

"Ketika kami menyadari aktor jahat menggunakan fitur ini pada 2019, kami membuat perubahan untuk fitur itu," kata Facebook.

Facebook juga menyatakan tidak ada informasi tentang finasial, kesehatan dan kata kunci yang diambil.

Demi mencegah kejadian serupa, selain membentuk tim keamanan, Facebook juga meminta pengguna mereka mengecek secara rutin pengaturan privasi, menggunakan fitur keamanan otentikasi dua faktor dan bijak memilih informasi yang ditampilkan untuk umum. []

Berita terkait
Tanda-tanda Pesan WhatsApp Bahwa Dia Tak Lagi Mencintai Anda
Dulu berjam-jam ngobrol lewat pesan WhatsApp terasa begitu cepat, tak pernah kehabisan topik, tapi kenapa sekarang dia berubah. Ada apa.
Lagi, Layanan WhatsApp, Facebook dan Instagram Down
Layanan pesan singkat WhatsApp serta platform media sosial Instagram dan Facebook kembali mengalami gangguan atau down.
Jadi Saingan Besar, Signal Rilis Fitur Mirip WhatsApp
Memperbaiki layanan, Signal dalam versi terbaru menghadirkan sejumlah pembaruan fitur mirip WhatsApp ke dalam aplikasi perpesanannya.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)