Jakarta - Aplikasi layanan perpesanan Signal dan Telegram telah mengalami lonjakan pertumbuhan dalam beberapa pekan terakhir, menyusul isu mengenai keamanan data privasi yang merundung komeptitornya, yakni WhatsApp. Memperbaiki layanan, Signal dalam versi terbaru menghadirkan sejumlah pembaruan fitur ke dalam aplikasi perpesanannya.
Versi terbaru Signal untuk iOS (5.3.1) dan Android (5.3.7) menghadirkan sejumlah tambahan baru ke dalam ruang obrolannya untuk menjangkau audiens.
Pembaruan termasuk fitur-fitur utama, yakni wallpaper obrolan, stiker animasi, dan bagian "tentang" di profil pengguna. Fitur ini mirip dengan WhatsApp.
Laman The Verge melaporkan, fitur anyar ini hadir bersamaan dengan pembaruan aplikasi Signal yang sudah dapat diunduh oleh pengguna Android dan iOS.
Dalam fitur wallpaper obrolan, pengguna dapat memilih sejumlah preset atau foto sendiri. Pengguna juga dapat mengatur wallpaper untuk obrolan tertentu atau semua percakapan di aplikasi.
Aplikasi Signal versi beta ini dalam waktu beberapa hari akan segera dijalankan, seperti wallpaper obrolan, opsi Tentang untuk profil Signal yang dapat berbagi tentang diri di kolom tersebut.
Pengguna juga dapat membuat stiker animasi sendiri di Signal Desktop, dan bagi pengguna iOS adalah pengaturan unduhan otomatis media dan foto profil layar penuh sama dengan Android.
Aplikasi Signal telah cukup lama menjadi opsi pengiriman pesan yang populer untuk mereka yang berfokus pada keamanan komunikasi. Namun, baru pada awal Januari aplikasi ini mengalami pertumbuhan besar, yakni hanya dalam waktu empat hari sebanyak 7,5 juta kali Signal diunduh oleh pengguna iOS dan Android.
Signal masih berfokus untuk tetap merilis fitur baru demi keamanan, seperti terenkripsi dan panggilan video grup. Namun, pemerintah Iran memblokir aplikasi Signal dan tidak bisa diakes lagi.
- Baca juga: Cara Memindahkan History Chat dari WhatsApp ke Telegram
- Baca juga: Pro Kontra Soal Privasi, WhatsApp Rilis Fitur Autentikasi Biometrik
Dikutip dari laman Al Jazeera, penghapusan Signal dari toko aplikasi lokal terjadi karena dianggap sebagai konten kriminal. []
(Christine Sheptiany)