SMK di Kota Yogyakarta Ini Mulai Pembelajaran Tatap Muka

Saat banyak sekolah masih meniadakan pembalajaran jarak jauh atau daring, SMK di Kota Yogyakarta ini mulai melakukan tatap muka.
Seorang petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke ruang praktek sebelum digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tersebut. (Foto: Tagar/dokumentasi SMKN 2 Yogyakarta)

Yogyakarta - Ketika sekolah-sekolah masih meniadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan tatap muka di tengah masih terjadinya pandemi, namun tidak bagi sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Yogyakarta ini. Mulai Rabu, 23 September 2020, SMK Negeri 2 Yogyakarta sudah akan menggelar pembelajaran tatap muka praktek terbatas.

"Kami jadi semacam pioner pembukaan KBM tatap muka tingkat SMK. Ini juga sudah mengacu pada SKB 4 Menteri serta aturan aturan turunannya di tingkat provinsi dan juga kota," jelas Kepala Sekolah (Kasek) SMK N 2 Yogyakarta Dodot Yuliantoro saat dikonfirmasi Tagar, Selasa, 22 September 2020.

Dia mengatakan segala hal terkait dengan persiapan dan pencegahan pandemi sudah dipersiapkan dan diantisipasi secara matang. "Seperti setiap siswa harus mendapat ijin orang tua serta siswa harus berisiko kecil terhadap kemungkinan penularan virus," tuturnya.

Terkait hal itu, kata dia, pihak sekolah sudah mengeluarkan surat edaran yang berupa angket untuk menjaring ijin dari orang tua dan menganalisa resiko penularan virus dari siswa yang akan tatap muka.

Kami jadi semacam pioner pembukaan KBM tatap muka tingkat SMK. Ini juga sudah mengacu pada SKB 4 Menteri serta aturan aturan turunannya di tingkat provinsi dan juga kota.

Berdasarkan data yang masuk, katanya, diketahui bahwa sebesar 84,7 persen orang tua setuju putra putrinya untuk KBM tatap muka praktek walaupun terbatas dengan alasan yang dominan yaitu agar para siswa dapat melaksanakan praktik tidak hanya teori saja melalui daring karena ini SMK yang harus ada prakteknya untuk meningkatkan kompetensi siswa.

"Sedangkan sebesar 15,3 persen tidak menyetujui dikarenakan masih takut dengan resiko penularan virus sejak perjalanan ke sekolah, selama di sekolah dan sesudah dari sekolah. Tapi hari ini perkembangannya malah jumlah wali murid yang mengizinkan anaknya ikut KBM tatap muka bertambah," paparnya.

Disinfektasi Sekolah di YogyakartaSeorang petugas Tim SAR SMKN 2 Yogyakarta menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar ruang publik sekolah tersebut. (Foto: Tagar/Dok. SMKN 2 Yogyakarta)

Dari data tersebut, ungkap Dodot, pihak sekolah memakluminya. "Dan sesuai dengan instruksi dari Balai Pendidikan Menengah yang merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga bahwa bagi orang tua yang belum mengijinkan tidak masalah, bisa diakomodir dengan pembelajaran jarak jauh walaupun dengan segala keterbatasannya," jelas dia.

Menurutnya, dari analisa resiko penularan virus maka dari data yang ada dapat disimpulkan resiko kecil dengan persyaratan semua siswa yang telah mengisi angket selalu konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan. Atas dasar itu, lanjutnya, SMK Negeri 2 Yogyakarta juga sudah menyiapkan berbagai sarana prasarana dan metode pencegahannya.

Baca Juga:

Metode itu seperti KBM praktek tatap muka terbatas dengan jadwal hanya satu pertiga jumlah sarana prasarana (sarpras) yang ada, sehingga jadwal sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Imbasnya siswa di sekolah dibagi dalam dua shift yakni pagi dan sore serta hanya durasi 3 jam dan jeda waktu antarshift untuk menghindari kerumunan orang dan praktek hanya 2 orang setiap kelompok.

"Selain itu, proses masuk dan keluar sekolah dan ke ruang praktek diatur dengan ketat dengan protokol kesehatan. Seperti seluruh area sekolah merupakah area wajib bermasker, mengatur alur masuk menjadi 3 pintu, adanya titik drop pengantar serta pengecekan suhu dan penyediaan tempat cuci tangan," paparnya.

Tak hanya itu, ungkap Dodot, pihaknya juga menyiagakan Piket Tim budaya dan Tim Gugus Pencegahan setiap hari dengan penyemprotan desinfektan dan piket keliling operasi pemakaian masker serta menghindari kerumunan selama pembelajaran di sekolah.

Lebih lanjut Dodot mengungkapkan, SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan sekolah penyangga bencana yang memiliki Tim SAR dimana tim ini selama pandemi difungsikan sebagai tim Gugus Kendali pencegahan virus di tingkat sekolah yang sudah difungsikan sejak awal Juli 2020.

"Saat itu kala masa PPDB, peminjaman buku di sekolah, jadwal rutin penyemprotan desinfektan di lingkungan sekolah serta besok pada saat KBM tatap muka praktek terbatas, tim SAR kami ikut membantu penyemprotan desinfektan harian dan operasi masker secara bergiliran yang telah dijadwalkan," jelas dia.

Dodot pun berharap KBM tatap muka praktek terbatas di sekolahnya kedepan dapat berjalan dengan lancar sehingga para siswa mendapatkan suasana baru dalam belajar serta mengurangi kebosanan selama digelarnya pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Serta tujuan utama pembelajaran praktek dapat dilaksanakan dan tercapai tujuannya dan paling utama adalah seluruh warga selalu diberikan kesehatan dan tidak ada klaster baru dari sekolah karena sudah diantisipasi dengan matang dari awal," tandas dia. []

Berita terkait
PSBB Total Anies Tutup Sekolah, Wisata, dan Hiburan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan setidaknya terdapat lima kegiatan yang dihentikan seluruhnya selama PSBB total di Ibukota.
Kepala Sekolah di Aceh Meninggal Akibat Covid-19
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kota Lhokseumawe, berinisial N, 55 tahun, meninggal akibat terpapar Covid-19.
Siswa di Kota Tegal Kena Covid-19, Sekolah Ditutup
Pembelajaran tatap muka di sebuah sekolah di Tegal terpaksa ditutup setelah satu siswanya positif Covid-19.
0
Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Samapi Tahun Depan
Kekurangan pekerja di bandara-bandara Australia mulai bulan Juli 2022 diperkirakan akan berlanjut sampai setahun ke depan