TAGAR.id, Jakarta - Rumah produksi Falcon Pictures telah merilis trailer resmi film biografi Buya Hamka, pada Kamis, 23 Maret 2023. Film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi ini dijadwalkan akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 20 April 2023 dan akan terbagi dalam tiga volume dengan total durasi 7 jam. Film Buya Hamka dijadwalkan segera tayang pada momen lebaran tahun 2023 ini.
Film Buya Hamka adalah sebuah fim biografi yang mengangkat kisah nyata perjalanan seorang tokoh inpiratif Indonesia bernama Buya Hamka.
Buya Hamka yang memilki nama panjang Haji Abdul Malik Katim Amrullah adalah sosok wartawan, penulis, pengajar, sekaligus politikus. Ia juga dikenal sebagai ketua pertama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh Muhammadiah yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Buya Hamka merupakan penulis dari novel hingga difilmkan seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk dan Di Bawah Naungan Ka’bah. Buya Hamka juga mengeluarkan buku-buku dakwah seperti tafsir Al Azhar, Tasawuf Modern, dan Falsafah Hidup.
Dalam film ini Vino G Bastian akan memerankan tokoh utama sebagai Buya Hamka, serta didukung oleh beberapa aktris dan aktor lain seperti, Laudia Chyntia Bella, Reza Rahardian, Ben Kasyafani, Ayu Laksmi, Dessy Ratnasari, dan lain-lain.
Film Buya Hamka bercerita tentang kehidupan sosok Buya Hamka dari kecil hingga dewasa. Buya Hamka dewasa menuntut ilmu di luar negeri. Namun, setelah beberapa tahun tinggal di luar negeri, Buya Hamka memutuskan kembali ke Indonesia.
Film Buya Hamka menceritakan tentang perjalanan hidup seorang Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau yang populer dengan nama Buya Hamka ini lahir pada 17 Februari 1908 di Sumatra Barat.
Saat masih kecil, Hamka sering mendengarkan pantun-pantun tentang keindahan alam minangkabau. Saat berusia tujuh tahun, Hamka sudah mulai masuk sekolah di Sekolah Desa. Setelah beberapa tahun, ia pindah ke Thawalib yang merupakan sekolah yang menekankan pendidikan agama islam.
Saat memasuki usia remaja, Hamka pergi merantau ke Pulau Jawa. Beliau merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan. Di sinilah pengalaman organisasi Hamka terbentuk. Beliau pernah menjadi anggota Sarekat Islam dan menjadi murid dari HOS Tjokroaminoto dan Suryopranoto.
Dari kegiatan dan keseharian seorang Buya Hamka tersebut menjadikannya orang yang kritis. Namun, kritisnya Buya Hamka membuat dirinya ditangkap pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Hamka ditahan pada tahun 1964 di Sukabumi karena dituduh melakukan gerakan subversif.
Dua tahun berselang, Hamka pun bebas. Setelah bebas, beliau mengisi waktunya dengan berdakwah di Masjid Agung Al-Azhar dan berceramah di Radio Republik Indonesia dan TVRI.
Hamka pun kembali menjalani hidupnya sampai tiba saatnya beliau meninggal dunia pada 24 Juli 1981 dan jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.
Penasaran dengan kisah lengkap perjalanan hidup Buya Hamka? Saksikan di seluruh bioskop di Indonesia pada momen lebaran mulai tanggal 20 April 2023.
*Tri Syhanda Ade Lia