Jakarta - Politikus Ferdinand Hutahean menyebut kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas penggunaan dana APBD untuk pagelaran Formula E merupakan langkah yang salah.
Diketahui, besaran anggaran commitment fee sebesar Rp 560 miliar atau sekitar £31 juta untuk penyelenggaraan Formula E, dengan, Rp 360 miliar untuk commitment fee tahun 2020 dan Rp 200 miliar untuk tahun 2021.
Ferdinand lantas mengatakan hal tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.
Ini bukan uang dari warungnya Anies Baswedan yang suka-suka dia mau dikemanakan. Itulah sebabnya, saya mendesak BPK dan KPK untuk menelusuri uang keluar atas Formula E ini
"Begini loh, ini kan ada uang besar sekali yang diambil dari APBD tapi tak menghasilkan apa-apa untuk rakyat. Dari awal kebijakan pun, ini sudah salah. Masa bikin balapan pakai uang APBD? Mestinya ini tak boleh. Acara seperti ini harusnya mencari sumber dana dari tempat lain, bukan ngambil dari APBD. Itu yang pertama, kebijakan ini salah," kata Ferdinand kepada Tagar, Jumat, 22 Januari 2021.
Selain memperlihatkan realisasinya, kata dia, dana APBD yang digunakan Pemprov DKI juga harus dapat dipertanggungjawabkan.
"Sebagaimana kita diketahui, pemprov DKI Jakarta telah membayar dari APBD untuk lisensi penyelenggaraan musim 2019/2020 sebesar 20 Juta Poundsterling dan musim 2020/2021 sebagian sebesar 11 Juta Poundsterling," ujarnya.
Maka dari itu, dia mendesak Badan Pemeriksa (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri anggaran yang digunakan untuk balap mobil listrik tersebut.
"Faktanya balapan 2020 tidak ada alias fiktif dan balapan 2021 Jakarta tak masuk agenda. Ini uang yang dibayarkan lantas kemana perginya? Katanya aman, bukti amannya dimana? Ini APBD, Pemerintahan Daerah yang keuangannya harus transparan dan dipertanggungjawabkan," tutur dia.
- Baca juga: KPK Didesak Periksa Anies Baswedan soal Dana Formula E
- Baca juga: Ruhut Siap Seret Pengusaha Formula E Keluarga Anies
"Ini bukan uang dari warungnya Anies Baswedan yang suka-suka dia mau dikemanakan. Itulah sebabnya, saya mendesak BPK dan KPK untuk menelusuri uang keluar atas Formula E ini, kemana larinya uang itu," ucap Ferdinand menambahkan.[]