Jakarta - Bagi kamu yang tidak terjun di dunia bisnis, pasti bertanya- tanya Apa itu window dressing. Berdasarkan pengertian, window dressing merupakan suatu tindakan untuk melebih-lebihkan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan.
Dikarenakan keadaan finansial perusahaan menjadi pertimbangan utama pertimbangan bagi seorang investor sebelum menanamkan modal. Saat Ada banyak perusahaan yang melakukan pemolesan laporan keuangan demi menarik investor atau klien kepadanya, dengan cara tidak jujur.
Meski begitu, window dressing adalah tindakan yang tidak mudah diketahui oleh investor yang kurang cermat. Metode penipuan ini menyebabkan buruknya pengambilan keputusan karena dasar kesalahannya dari awal.
Selain di dunia bisnis, istilah ini juga terdapat di dunia investasi. Pengelola portofolio atau manajer investasi dapat memanipulasi portofolio dengan melakukan penjualan dan pembelian saham tertentu tepat sebelum laporan portofolio diterbitkan. Namun, cara ini adalah suatu investasi bodong. Pembahasan mengenai metode ini dalam investasi akan dijelaskan lebih dalam pada bagian selanjutnya.
Sudah mengetahui apa itu window dressing, hal selanjutnya yang harus diketahui ialah cara kerja. Dimana metode ini kerap dilakukan pada perusahaan yang memiliki laporan kinerja yang mengkhawatirkan di akhir periode.
Berguna untuk menutup hal tersebut, perusahaan lalu menjual sebelumnya dan memanfaatkannya dengan saham yang memberikan hasil besar pada jangka pendek. Upaya ini dapat memperbaiki laporan kinerja perusahaan.
Selain dari segi keuangan, metode ini juga digunakan untuk merekayasa laporan keuangan seperti nilai keuntungan maupun volume penjualan produk. Dressing jendela biasa dimanfaatkan dengan cara-cara berikut ini.
1. Mengobral barang-barang modal yang mengalami depresiasi agar total nilai aset seolah bertambah dengan adanya aset baru.
2. Memberikan diskon lebih awal kepada pelanggan agar meraup untung lebih cepat
3. Memasukkan pembayaran tagihan ke Periode selanjutnya
4. Menunda pengeluaran seperti pembagian laba agar saldo akhir lebih tinggi
Itu dia cara kerja window dressing yang dapat kamu pelajari. Dalam hal ini, investor harus lebih cermat dan kritis dalam membaca laporan kinerja atau portofolio ketika memasuki akhir periode bisnis agar terhindari dari laporan palsu.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Dua Indeks Pasar Saham AS Catat Rekor Tertinggi
- Begini Cara Buka Rekening Saham Online untuk Pemula
- Apa Itu Saham Preferen dan Perbedaannya dengan Saham Biasa?
- Cara Jual Beli Saham Online untuk Pemula