Sikh di Garda Depan Perang Lawan Pandemi Covid-19 di India

Kaum minoritas Sikh India di garda depan melawan stigma dengan membantu pasien Covid-19 melalui pasokan oksigen
Relawan Yayasan Hemkunt, Gurgaon, India (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Selama aksi demonstrasi petani di India, komunitas Sikh banyak dikecam lantaran menyuarakan dukungan. Kini kaum minoritas itu melawan stigma dengan membantu pasien Covid-19 melalui pasokan oksigen. Seerat Chabba melaporkannya untuk dw.com/id.

Harteerath Singh sudah dua kali terinfeksi virus corona. Setiap kali, pria Sikh itu menghabiskan waktu lama untuk pulih, sebelum kemudian kembali bekerja menyediakan oksigen gratis bagi pasien Covid-19 di kotanya, Gurgaon, di utara India.

Yayasan Hemkunt didirikan oleh ayah Harteerath pada tahun 2010 silam. Aksinya melayani penderita di tengah tsunami Covid-19 membuahkan ketenaran di seantero negeri, dan mewakili aktivisme minoritas Sikh dalam memerangi pandemi Covid-19 di India.

Selain Harteraath, dua yayasan Sikh lain, Khalsa Aid dan Delhi Sikh Gurdawara Management Committe, ikut turun tangan mengorganisir distribusi tabung oksigen, atau memasok perlengkapan medis ke rumah sakit.

Anggota keluarga Vijay RajuAnggota keluarga Vijay Raju, yang meninggal karena Covid-19, berkabung sebelum dikremasi di tempat krematorium di desa Giddenahalli di pinggiran Bengaluru, India, 13 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Komunitas Sikh tergolong minoritas di India dan kerap dicap "anti-nasional” atau "separatis” oleh simpatisan partai pemerintah, BJP. Stigma sosial menguat selama aksi protes para petani melawan UU Pertanian, yang kebanyakan dihadiri warga Sikh.

1. Krisis Perkuat Solidaritas

Ketika gelombang kedua pandemi virus corona menerpa India April 2021 silam, infrastruktur kesehatan nasional ambruk menghadapi lonjakan pasien. Pada puncaknya, India melaporkan lebih dari 400.000 kasus penularan dan kematian 4.000 pasien dalam satu hari.

Kelangkaan oksigen memicu krisis, menyusul banyaknya pasien yang meninggal dunia lantaran terlambat atau tidak mendapat jatah oksigen.

Harteraarth dan relawannya mendirikan "langar oksigen,” mengacu pada nama dapur bersama di Gurdwara, kuil kaum Sikh. Di sana, Yayasan Hemkunt menawarkan oksigen gratis, yang disambut antrian panjang keluarga pasien. Belakangan Herteraarth memutuskan membangun pusat kesehatan yang bisa menampung hingga 500 pasien Covid.

"Kami bekerja dengan keras. Kami membuka pesanan, jika area Anda membutuhkan bantuan, kabari kami melalui nomor bantuan,” kata dia.

Organisasi Sikh lain ikut membuka klinik darurat untuk merawat pasien Covid-19dengan tabung oksigen.

2. Dari Separatis Menjadi Juru Selamat

Hingga akhir bulan lalu minoritas Sikh di India masih mendulang kecaman atas dukungan terhadap demonstrasi petani. Kini, sentimen publik mulai berubah. Contoh terbaik bisa disimak pada kasus Khalsa Aid, yang disidik Dinas Investigasi Nasional lantaran diduga ikut mengkoordinasikan aksi protes.

antre isi tabung oksigenAnggota keluarga pasien Covid-19 menunggu untuk mengisi tabung kosong mereka dengan oksigen medis di luar pusat pengisian oksigen, karena permintaan gas meningkat karena lonjakan kasus virus corona, di Kanpur (Foto: indiatvnews.com/PTI)

Penyelidikan dihentikan menyusul eskalasi wabah. Kini ribuan relawan Khalsa Aid sibuk membagikan tabung oksigen terhadap pasien Covid-19.

"Agama mengajarkan kami satu hal, yakni mengakui persaudaraan umat manusia,” kata Gurpreet Singh, seorang tenaga administrasi di Khalsa Aid India.

"Rasa puas yang Anda dapat jika Anda mengabdi untuk seseorang yang membutuhkan sangat luar biasa," imbuhnya.

Namun bagi Harterarth, perang masih panjang. Belum lama ini dia harus mengantar oksigen ke negara bagian Jharkhand. Sepekan sebelumnya dia berada di Jammu Kashmir, membawa suplai medis ke kawasan terpencil.

"Pendanaan yang seret memperlambat kerja kami, ketika banyak pendonor yang mengira krisis corona di India sudah berakhir. Itu tidak benar. Wabah kini bergeser dari kota ke kawasan pedalaman,” ujarnya. "Kami membutuhkan lebih banyak dukungan.” [rzn/gtp]/dw.com/id. []

Berita terkait
Di India Jutaan Orang Selamat Berkat Bantuan Pangan Sikh
Di saat India dilanda pandemi virus corona jutaan orang yang kelaparan selamat karena bantuan dari tempat ibadat Sikh
Hindari Corona Permintaan Pesawat Jet Pribadi Naik di India
Banyak warga India dari komunitas ekspatriat di UEA incar penerbangan bisnis swasta dan jet pribadi untuk hindari infeksi virus corona
Jumlah Kasus Virus Corona di India Tembus Angka 10 Juta
Jumlah kasus konfirmasi positif virus corona di India sampai tanggal 19 Desember 2020 pada pukul 03.01 WIB tembus 10 juta yaitu sebanyak 10.004.825
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.